Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama BKKBN menggencarkan gerakan pengasuhan orang tua hebat, sebagai upaya mencegah dan menanggani kasus stunting atau masalah gizi kronis pada anak di daerah itu.
"Kami berharap dengan adanya gerakkan ini dapat meningkatkan pemahaman orang tua dalam mengasuh anak," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat membuka gerakan pengasuhan orang tua hebat di Desa Penagan, Jumat.
Ia mengatakan gerakan pengasuhan orang tua hebat ini untuk meningkatkan pemahaman orang tua dalam pengasuhan anak khususnya dalam penanganan stunting dalam pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan anak.
"Saya anak-anaknya di daerah menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter, jika peran orang tua lebih maksimal dalam membina dan mengasuh anaknya," ujarnya.
Menurut dia orang tua khususnya ibu tentu tidak hanya sebatas mengandung, melahirkan, dan memenuhi kebutuhan materi anak, tetapi mereka harus bisa menjamin pertumbuhan anak agar tumbuh menjadi anak yang sehat. Jangan sampai pertumbuhan anak terhambat, karena itu bisa menjadi masalah untuk masa depannya.
"Saya berharap para orang tua memahami, agar anak-anaknya terhindar dari masalah gizi buruk yang akan mengganggu pertumbuhan, mental dan masa depannya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono mengatakan kegiatan gerakan ini merupakan salah satu upaya penanganan kasus anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya atau stunting di 20 desa di Kabupaten Bangka dan Bangka Barat.
"Kami sangat konsen dan membentuk tim penanganan stunting di 20 desa termasuk Desa Penangan Kabupaten Bangka," katanya.
Ia mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasiona (Bappenas) menetapkan 20 desa di Provinsi Kepulauan Babel stunting. Bapenas pada 2018 menemukan 10 kasus stunting di Kabupaten Bangka Barat dan pada awal 2019 ditemukan 10 kasus di Kabupaten Bangka.
"Penanganan dan intervensi stunting ini tidak mudah, karena dimulai dari ibu hamil hingga sampai bayi usia dua tahun dan ini terkait gizi, ekonomi keluarga, asupan, karena apabila gizi dan asupan makanan kurang di keluarga tersebut maka akan meningkatkan kasus stunting," ujarnya
Kegiatan gerakan pengasuhan orang tua hebat dihadiri Bupati Bangka yang diwakili Staf Ahli, Inspektur Wilayah II BKKBN, Perwakilan BKKBN Kepulauan Babel, Kepala DP3ACSKB serta Kepala Dinas, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi, Kepala Dinas dan OPD di Lingkungan Pemkab Bangka, Camat Mendo Barat, Kepala Desa Penagan, Rukam, Kota Kapur, Air Duren dan Mendo Barat, TP PKK Kec dan desa, Kader BKB Bidan desa, PKB/PLKB, Toga/Toma, Remaja dan masyarakat umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami berharap dengan adanya gerakkan ini dapat meningkatkan pemahaman orang tua dalam mengasuh anak," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat membuka gerakan pengasuhan orang tua hebat di Desa Penagan, Jumat.
Ia mengatakan gerakan pengasuhan orang tua hebat ini untuk meningkatkan pemahaman orang tua dalam pengasuhan anak khususnya dalam penanganan stunting dalam pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan anak.
"Saya anak-anaknya di daerah menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter, jika peran orang tua lebih maksimal dalam membina dan mengasuh anaknya," ujarnya.
Menurut dia orang tua khususnya ibu tentu tidak hanya sebatas mengandung, melahirkan, dan memenuhi kebutuhan materi anak, tetapi mereka harus bisa menjamin pertumbuhan anak agar tumbuh menjadi anak yang sehat. Jangan sampai pertumbuhan anak terhambat, karena itu bisa menjadi masalah untuk masa depannya.
"Saya berharap para orang tua memahami, agar anak-anaknya terhindar dari masalah gizi buruk yang akan mengganggu pertumbuhan, mental dan masa depannya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono mengatakan kegiatan gerakan ini merupakan salah satu upaya penanganan kasus anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya atau stunting di 20 desa di Kabupaten Bangka dan Bangka Barat.
"Kami sangat konsen dan membentuk tim penanganan stunting di 20 desa termasuk Desa Penangan Kabupaten Bangka," katanya.
Ia mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasiona (Bappenas) menetapkan 20 desa di Provinsi Kepulauan Babel stunting. Bapenas pada 2018 menemukan 10 kasus stunting di Kabupaten Bangka Barat dan pada awal 2019 ditemukan 10 kasus di Kabupaten Bangka.
"Penanganan dan intervensi stunting ini tidak mudah, karena dimulai dari ibu hamil hingga sampai bayi usia dua tahun dan ini terkait gizi, ekonomi keluarga, asupan, karena apabila gizi dan asupan makanan kurang di keluarga tersebut maka akan meningkatkan kasus stunting," ujarnya
Kegiatan gerakan pengasuhan orang tua hebat dihadiri Bupati Bangka yang diwakili Staf Ahli, Inspektur Wilayah II BKKBN, Perwakilan BKKBN Kepulauan Babel, Kepala DP3ACSKB serta Kepala Dinas, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi, Kepala Dinas dan OPD di Lingkungan Pemkab Bangka, Camat Mendo Barat, Kepala Desa Penagan, Rukam, Kota Kapur, Air Duren dan Mendo Barat, TP PKK Kec dan desa, Kader BKB Bidan desa, PKB/PLKB, Toga/Toma, Remaja dan masyarakat umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019