Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendata ada sekitar 400 lebih pembudidaya ikan air tawar yang ada di daerah itu.
"Kami mendata ada sekitar 400 lebih, ada yang perorangan ada juga yang berkelompok, semuanya tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Bangka," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka, Ahmad Sapran di Sungailiat, Senin.
Ia mengatakan, pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Bangka terus meningkat seiring semakin banyak warga yang mengkonsumsi ikan air tawar atau pun dibuat olahan seperti kerupuk dan lain sebagainya.
Menurut dia, sejauh ini kebanyakan ikan air tawar masih dijual langsung oleh masyarakat di pasar untuk dikonsumsi, kendati pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi dan pembinaan supaya bisa dijadikan makanan cepat saji atau produk olahan lainnya.
"Sayangnya memang masih dijual basah oleh masyarakat ke pasar, sebenarnya enak juga dibuat kerupuk atau olahan lain," katanya.
Ia menambahkan, pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Bangka saat ini banyak membudidayakan ikan nila, ikan lele, ikan patin dan ikan baung yang memang banyak diminati masyarakat untuk dikonsumsi langsung.
Diharapkan pembudidaya dapat lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, sehingga ketika ada permintaan besar maka kebutuhan bisa terpenuhi, terutama ketika kondisi cuaca laut sedang buruk mengakibatkan harga ikan melonjak tinggi.
"Cuaca buruk ikan laut mahal, jadi warga mengkonsumsi ikan air tawar, terkadang pasokannya sedikit di pasar, ini harus diperhatikan juga oleh pembudidaya supaya bisa menambah pendapatan untuk kesejahteraan keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kami mendata ada sekitar 400 lebih, ada yang perorangan ada juga yang berkelompok, semuanya tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Bangka," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka, Ahmad Sapran di Sungailiat, Senin.
Ia mengatakan, pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Bangka terus meningkat seiring semakin banyak warga yang mengkonsumsi ikan air tawar atau pun dibuat olahan seperti kerupuk dan lain sebagainya.
Menurut dia, sejauh ini kebanyakan ikan air tawar masih dijual langsung oleh masyarakat di pasar untuk dikonsumsi, kendati pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi dan pembinaan supaya bisa dijadikan makanan cepat saji atau produk olahan lainnya.
"Sayangnya memang masih dijual basah oleh masyarakat ke pasar, sebenarnya enak juga dibuat kerupuk atau olahan lain," katanya.
Ia menambahkan, pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Bangka saat ini banyak membudidayakan ikan nila, ikan lele, ikan patin dan ikan baung yang memang banyak diminati masyarakat untuk dikonsumsi langsung.
Diharapkan pembudidaya dapat lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, sehingga ketika ada permintaan besar maka kebutuhan bisa terpenuhi, terutama ketika kondisi cuaca laut sedang buruk mengakibatkan harga ikan melonjak tinggi.
"Cuaca buruk ikan laut mahal, jadi warga mengkonsumsi ikan air tawar, terkadang pasokannya sedikit di pasar, ini harus diperhatikan juga oleh pembudidaya supaya bisa menambah pendapatan untuk kesejahteraan keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019