Sungailiat (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta para nelayan tradisional di daerah itu agar tanggap terhadap bencana yang mungkin terjadi di sekitarnya.
"Kami meminta seluruh nelayan tradisional agar tanggap sekaligus dapat menanggulangi bencana yang terjadi di lingkungan masing-masing, baik bencana alam maupun bencana sosial," kata Kepala DKP Kabupaten Bangka Ahmad Sapran di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, masyarakat pesisir maupun nelayan dituntut agar dapat memahami kondisi alam di wilayah penangkapan ikan, misalnya dengan tidak memaksakan diri melaut saat terjadi gelombang pasang yang disertai angin kencang.
"Kondisi alam seperti gelombang pasang dan angin kencang harus tetap diwaspadai nelayan karena dapat membahayakan saat melakukan kegiatan penangkapan ikan di tengah laut," katanya.
Meskipun secara umum wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung relatif aman, namun, menurut dia, pengetahuan tentang penanggulangan bencana tetap harus dimiliki oleh masyarakar pesisir, terutama para nelayan.
"Saya sarankan kepada nelayan agar segera berkoordinasi dengan pihak Satpol Air, pengawasan perikanan maupun pihak lainnya jika terjadi bencana di wilayah penangkapan," katanya.
Dengan pengetahuan tentang penanggulangan bencana bagi nelayan, kata dia, diharapkan dapat meminimalkan persoalan yang dihadapi nelayan itu sendiri.
"Satu hal penting lainnya yang harus diutamakan olah nelayan saat melaut adalah melengkapi diri dengan peralatan keselamatan seperti baju pelapung dan peralatan keamanan lainnya serta upayakan melakukan penangkapan dengan jarak yang tidak saling berjauhan antarsesama nelayan," katanya.