Jakarta (ANTARA) - PT Timah Tbk membukukan laba bersih pada 2018 sebesar Rp531,35 miliar atau naik enam persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya.
"PT Timah berhasil meningkatkan kinerja yang ditandai dengan peningkatan laba bersih sebesar enam persen dari 2017," kata Direktur PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan periode 2018 di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan RUPS Tahunan tahun buku 2018 menetapkan untuk membagikan dividen sebesar 35 persen dari laba yaitu Rp115,97 miliar kepada pemegang saham dan Rp345, 38 miliar untuk cadangan yang belum ditentukan penggunaannya. Dividen per lembar saham sebesar Rp24, 97.
"Strategi peningkatan kinerja telah dilaksanakan secara konsisten. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kinerja keuangan maupun kinerja operasional," ujarnya.
Menurut dia, pada 2018 perseroan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp1.185 miliar yang dialokasikan untuk peningkatan kapasitas pada mesin dan instalasi, sarana pendukung produksi, rekondisi dan replacement serta untuk pembangunan teknologi fuming.
"Teknologi fuming ini digunakan untuk memproses kembali tin slag yang saat ini tidak bisa diambil dengan menggunakan tanur yang ada," katanya.
Selain membangun teknologi fuming, PT Timah Tbk juga akan membangun teknologi ausmelt untuk memproses kadar bijih timah antara 40 hingga 60 persen.
"Kami optimis kinerja PT Timah 2019 akan meningkat seiring membaiknya tata kelola pertimahan Indonesia, terutama dengan dukungan regulasi dari pemerintah," katanya.