Jakarta (ANTARA) - PT Timah Tbk pada 2019 menargetkan memperoleh laba bersih sebesar Rp1, 2 triliun atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya Rp531, 359 miliar.
"Kami optimis target laba perusahaan tahun ini tercapai melalui peningkatan kinerja yang didukung membaiknya tata kelola pertimahan Indonesia, terutama dengan dukungan regulasi dari pemerintah," kata Direktur PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan untuk merealisasikan target laba bersih perusahaan tahun ini, manajemen telah merancang sejumlah strategi diantaranya meningkatkan tingkat keyakinan terhadap besar cadangan timah yang ada di izin usaha pertambangan (IUP) perseroan dan memfokuskan aktivitas penambangan di lokasi yang cadangannya relatif mudah.
Strategi kedua, percepatan produksi bijih timah menjadi logam melalui peningkatan kapasitas, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi di seluruh mata rantai yang ada. Ketiga, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penjualan kepada target pasar dunia potensial.
Selanjutnya strategi manajemen perusahaan meningkatkan besar modal kerja yang murah untuk menunjang keseluruhan aktivitas operasional bisnis. Kelima, peningkatan kapasitas human capital. Keenam, sinergi bisnis dan operasi dengan sesama anggota holding pertambangan dan anak perusahaan.
"Dalam hal produksi logam, PT Timah juga meningkatkan kapasitas washing plant untuk dapat menampung bijih timah dari pertambangan rakyat. Yang tidak kalah penting, perusahaan akan meningkatkan cadangan dari tambang milik tambang rakyat," katanya.
Menurut dia per Oktober 2018 tercatat, total cadangan aluvial timah sebesar 415.358 ton atau masih bisa bertahan sampai 10 tahun ke depan.
"Kinerja perseroan yang mengalami naik ini tentu akan memberikan peningkatan kontribusi terhadap nilai tambah bagi pendapatan negara, pemegang saham, kesejahteraan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.