Pangkalpinang (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memprediksi permintaan daging sapi segar di daerah itu naik sekitar 140 persen pada H-7 Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah.
"Kita harus mewaspadai dan menyusun langkah-langkah untuk mengantisipasi kebutuhan daging menjelang lebaran tahun ini," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung Yan Megawandi di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan, kebutuhan daging ayam menjelang Lebaran Idul Fitri tahun ini diperkirakan meningkat 110 persen dan telur ayam naik 40 hingga 50 persen.
"Kita harus menyusun strategi, jangan sampai ketidaksiapan dan ketidakcermatan pemerintah akan mengakibatkan inflasi naik cukup tinggi," ujarnya.
Menurut dia, inflasi di Babel pada puasa Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu 1,63 persen, karena naiknya bahan makanan mencapai 0,80 persen, dan harga tiket 0,75 persen.
"Ini yang perlu kita jaga jangan sampai inflasi mencapai 1,63 persen. Minimal yang perlu dikendalikan bahan makanan melalui operasi pasar murah di seluruh kabupaten/kota," ujarnya.
Ia menambahkan, pengendalian inflasi itu berdasarkan Surat Edaran Menteri Koordinator Perekonomian pada 8 April 2019, yang meminta pemerintah daerah untuk lebih intens melakukan upaya menekan angka inflasi selama puasa dan Idul Fitri tahun ini.
"Kita lebih detail dan spesifik melakukan upaya pengendalian inflasi ini, misalnya Bank Indonesia menjelaskan inflasi, Disperindag dan Bulog mengenai stok, distribusi dan kondisi harga di masyarakat," katanya. ***1***