Jakarta (ANTARA) - Anggota tim hukum Prabowo-Sandi, Denny Indrayana, mengemukakan argumentasi kualitatif dalam pembacaan dalil permohonan di sidang pendahuluan perkara sengketa Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Jumat.
Dalam argumentasi tersebut Denny menyebutkan bahwa telah terjadi kecurangan Pemilu Presiden 2019 yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif.
"Dengan segala hormat menurut pemohon, bahwa paslon 01 (Joko Widodo-Ma'ruf Amin) telah melakukan kecurangan pemilu yang tidak hanya biasa-biasa saja tetapi sudah bersifat terstruktur, sistematis, dan masif," ujar Denny saat membacakan permohonannya di depan majelis hakim yang dimpin Ketua MK Anwar Usman.
Denny melanjutkan pihaknya menduga bahwa kecurangan pemilu oleh Paslon 01, dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaannya selaku presiden pertahana.
"Kami memohonkan MK untuk mendiskualifikasi Paslon 01 sebagai peserta Pilpres 2019, atau paling tidak melakukan pemungutan suara ulang," ujar Denny.
Kendati demikian pihak Prabowo-Sandi melalui Denny menyatakan bukti kecurangan dalam perkara ini untuk sementara waktu tidak bisa sepenuhnya dipegang oleh pemohon.
Hal itu disebabkan karena pihaknya menduga petahana melakukan kecurangan yang terstruktur dengan mengatasi aparat kepolisian, intelijen, hingga aparatur sipil negara.
"Kami memohon dukungan penuh dari Mahkamah Konstitusi untuk melihat, khususnya untuk membangun sistem perlindungan saksi bagi para saksi dan ahli yang akan hadir di Mahkamah Konstitusi," pungkas Denny.
Berita Terkait
MK tolak uji formil syarat usia capres-cawapres Denny Indrayana cs
16 Januari 2024 17:14
Uji formil usia capres-cawapres Denny Indrayana cs bergulir di MK
28 November 2023 14:19
Denny Indrayana bantah bocorkan putusan MK terkait sistem pemilu
30 Mei 2023 12:20
Gerindra panaskan mesin politik untuk menangkan Denny Indrayana
24 Maret 2021 06:06
Kuasa hukum 02 ragu hakim baca spesifik semua dokumen
27 Juni 2019 16:03
Denny tuding BIN dan Polri tidak netral
14 Juni 2019 14:24
Sidang MK, Denny Indrayana: keliru tautan berita bukan alat bukti
14 Juni 2019 11:05
Kabareskrim Masih Pertimbangkan Permintaan Denny Indrayana
6 Oktober 2015 20:33