Pangkalpinang (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali dipercaya sebagai tuan rumah Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2020 yang akan diikuti 2.000 peserta dari berbagai negara di daerah itu.
"Kami sangat menyambut baik event skala internasional kembali digelar di Bangka Belitung pada Agustus 2020," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah saat menyambut kedatangan panitia MNEK 2020 di Pangkalpinang, Selasa (9/7).
Ia mengatakan dengan adanya event berskala internasional ini tentu akan memudahkan pemerintah daerah dalam memperkenalkan potensi Bangka Belitung kepada dunia.
"Kita akan memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya untuk memperkenalkan potensi wisata, sumber daya alam kemaritiman dan potensi lainnya kepada peserta event berskala internasional ini," katanya.
Panitia persiapan MNEK 2020, Letkol Filda Malari mengatakan, event internasional MNEK akan menghadirkan kekuatan laut asing di wilayah Indonesia dan akan dilakukan latihan bersama dalam membangun kemaritiman internasional.
"MNEK tahun ini mengusung tema Civil Military Interaction Programme (CIMIP). Dimana ada tiga hal yang akan dilakukan yakni sebagai bagian dari Civil Interaction yakni Children Education Clinic, Human Development Program serta Navy Language Program," katanya.
Selain itu, event ini juga akan memberikan pelayanan pendidikan kepada 2.000 anak berupa pelatihan kemampuan khusus belajar Bahasa Inggris tanpa menulis dan mencatat. Hal ini menurut dia dapat meningkatkan soft skill anak serta membantu program belajar anak.
"Pada kegiatan nanti, kita akan memperkenalkan teknik untuk menyinergikan penggunaan otak kanan dan kiri agar proses belajar siswa dapat berkembang maksimal," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono mengatakan kesiapannya dalam mendukung event MNEK tersebut.
"Demi kelancaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat dirasa perlu melibatkan pemerintah desa dalam memberikan penyuluhan awal terkait kegiatan tersebut. Selain itu informasi mengenai titik sandar kapal perlu disosialisasikan sehingga pemerintah daerah dapat mempersiapkan akses serta pelayanan medis pembantu di sekitar titik sandar kapal," katanya.