Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong peningkatan minat baca masyarakat melalui pelayanan sarana perpustakaan inklusi sosial di desa.
Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka, Akhmad Mukhsin di Sungailiat, Senin, mengatakan, perpustakaan inklusi tersebut sudah diatur dalam Peraturan Bupati nomor 44 Tahun 2019.
"Perpustakaan berbasis inklusi tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat baca di masyarakat karena penerapannya dengan mengembangkan potensi," ujarnya.
Perpustakaan berbasis inklusi menerapkan praktik secara langsung dari buku yang dibaca oleh perorangan atau kelompok baca. Praktik secara langsung itu diyakini mampu meningkatkan pemahaman bagi masyarakat.
Sementara iyu, salah satu warga Kota Sungailiat, Lisyiandi menyatakan mendukung penuh program perpustakaan yang menerapkan langsung praktik bagi pembacanya.
"Pola penerapan langsung akan memberikan dampak pada minat pembaca karena tidak mengalami kejenuhan," katanya.
Dia melihat, perkembangan zaman yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi memberikan sebagian dampak pada menurunnya masyarakat berkunjung ke perpustakaan.
"Saya melihat, terutama bagi anak-anak pelajar lebih memilih membaca melalui layanan internet dari pada membaca buku, dan dianggap lebih mudah dan lengkap panduannya," ujarnya.