Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan mendukung rencana pembangunan dermaga perahu nelayan yang berlokasi di dalam kawasan Taman Wisata Alam Airmenduyung, Kabupaten Bangka Barat. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Surat izin pemanfaatan lokasi rencana pembangunan dari BKSDA Sumsel sudah kami terima dan akan kami tindak lanjuti dengan langkah perencanaan yang lebih matang untuk merealisasikan rencana pembangunan dermaga tersebut, kami optimistis pembangunan direalisasikan tahun depan," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan KPHP Rambatmenduyung, Ardianeka di Mentok, Kamis.
Menurut dia, izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal BKSDA Sumsel tersebut merupakan payung hukum yang penting untuk merealisasikan rencana pembangunan dermaga perahu nelayan karena lokasi berada di dalam kawasan hutan.
Terbitnya surat yang ditandatangani kepala BKSDA Sumsel dengan Nomor :5.1365/K.12/TU/REN/8/2019 perihal kerja sama pembangunan dermaga perahu nelayan di taman wisata alam Jeringmenduyung diharapkan bisa memberi memudahkan rencana tersebut.
Awal tahun ini Pemprov Babel merencanakan membangun dermaga baru sekaligus perbaikan dermaga lama untuk membantu nelayan menyandarkan perahu, namun karena lokasi berada dalam kawasan maka izin harus sampai Kementerian.
"Berkat kegigihan warga dan dukungan dari pemerintah daerah, izin kerja sama tersebut diterbitkan kementerian. Ini akan kami tindak lanjuti cepat agar tahun depan bisa direalisasikan," katanya.
Taman wisata alam Jeringmenduyung berlokasi di Desa Airmenduyung, Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat, ditetapkan sebagai taman wisata alam oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2016 dengan luas kawasan 3.747 hektare.
"Pada intinya kementerian menyambut baik kerja sama itu, karena selain sebagai tempat sandar perahu nelayan tradisional dapat difungsikan untuk mendukung pengembangan wisata dl TWA Jeringmenduyung," katanya.
Pembangunan dermaga dengan panjang sekitar 250 meter tersebut diharapkan bisa mempercantik lokasi sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Setiap hari sekitar 200 unit perahu nelayan tradisional yang bersandar di hulu sungai yang terlindungi lebatnya tanaman mangrove di lokasi itu.
"Dengan adanya dermaga yang cukup baik dan aman kami harapkan sektor pariwisata bisa semakin menggeliat dan memberi tambahan kesejahteraan warga di desa itu," katanya.