Pangkalpinang (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menerima Anugerah Revolusi Mental 2019 dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) untuk Capaian Utama Lima Gerakan Revolusi Mental pada Sabtu 21 Desember 2019.
"Alhamdulillah berkat kerja keras Gubernur Erzaldi Rosman, Bangka Belitung mendapatkan penghargaan kategori capaian utama lima gerakan revolusi mental, yang mana ini diakui oleh pemerintah pusat banyak perubahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah saat menerima penghargaan tersebut, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, berdasarkan Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) yang diperoleh melalui hasil Susenas MSBP 2018, Bangka Belitung masuk kedalam capaian tertinggi untuk Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib dan Gerakan Indonesia Bersih.
Ini diperkuat dengan aksi nyata GNRM yang diwujudkan melalui penyelenggaraan pemerintahan yang maju, unggul, cepat dan efisien.
Sebagai wujud nyata untuk merealisasikan gerakan revolusi mental, Babel telah melaksanakan program unggulan, gerakan Indonesia melayani seperti fasilitasi sertifikat halal untuk pelaku UMKM, program 1001 entrepreneur digital, berkah mart dan klinik kemasan.
Gerakan Indonesia bersih seperti pengelolaan sampah rumah tangga, sampah laut dan pengelolaan sampah menjadi energy listrik. Gerakan Indonesia Tertib seperti layanan sistem informasi monitoring lembar kerja evaluasi reformasi.
Gerakan Indonesia mandiri seperti telah dilaksanakan kebijakan transformasi perekonomian masyarakat melalui 3S (sahang/lada, sapid dan sawah), dan gerakan Indonesia bersatu seperti program event budaya untuk persatuan antar warga.
Anugerah revolusi mental dilaksanakan sebagai upaya memberikan apresiasi, penghargaan dan penghormatan tentang bentuk nyata berbagai gerakan atau aksi berupa inisiatif semua pelaku atau agen perubahan yang mencerminkan gerakan nasional revolusi mental di seluruh pelosok nusantara.
Menko PMK berharap melalui acara pemberian penghargaan Anugerah Revolusi Mental, gaung GNRM akan semakin menggema serta dapat menstimulasi atau merangsang masyarakat agar betul-betul menjadi bagian tak terpisahkan dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.
"Gerakan Revolusi Mental ini gerakan kemasyarakatan yang diinisiasi dan dilakukan oleh kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat sipil. Pemerintah lebih memposisikan diri mendorong, memberikan stimulasi dan tentu saja memprovokasi agar gerakan-gerakan ini terus bergulir di semua dimensi kehidupan,"jelas Muhadjir.
Muhadjir juga mengatakan kedepan, gerakan revolusi mental akan makin masif digalakkan. Adapun sasaran yang menjadi target dari adanya gerakan revolusi ini adalah perubahan mental secara keseluruhan.
"Nantinya akan ada perubahan cara pandang, sikap, dan tindakan. Jadi mental dulu yang harus mengalami perubahan. Misalnya perubahan yang tidak baik menjadi baik," ujarnya.
Babel terima Anugerah Revolusi Mental 2019
Selasa, 24 Desember 2019 23:00 WIB