Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Dakkar - Senegal dan delapan negara lainnya di kawasan Afrika Barat, Mansyur Pangeran menyebutkan ada permintaan impor lada hitam dari negara di kawasan Afrika Barat dalam jumlah besar.
Hal ini dikemukakannya ketika mengunjungi perkebunan lada di Desa Air Seru Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu.
"Ada permintaan impor lada hitam dari Negara Mali dan jumlahnya cukup besar yakni 20 sampai 40 kontainer," katanya di Tanjung Pandan, Minggu.
Ia mengatakan, permintaan impor lada hitam tersebut bukan hanya berasal dari negara Mali saja tetapi berasal dari negara-negara lainnya di kawasan Afrika Barat.
"Ada permintaan yang cukup mendesak sehingga mereka membutuhkannya dalam waktu dekat. Sehingga ketika kami kembali ke Senegal nanti kami akan ketemu pembelinya," ujarnya.
Ia menambahkan, kunjungan ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga dalam rangka mempelajari dan melihat potensi daerah penghasil lada dan produk unggulannya adalah lada hitam.
"Jadi seorang Duta Besar juga memiliki tugas untuk mempromosikan potensi daerah ke luar negeri," katanya.
Ia berharap Belitung dapat menangkap peluang baik ini untuk melakukan ekspor lada hitam ke negara-negara di Afrika Barat.
"Khusus untuk lada hitam ini sudah 100 persen mereka memang membutuhkannya jadi nanti kami akan lihat berapa kebutuhannya di sana dan berapa produksinya di Babel ini jad nanti tinggal transaksi," ujarnya.