Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu pada 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2018 silam.
"Pada tahun 2019 lalu kasus DBD terdata sebanyak 60 kasus dan Jika dibandingkan tahun 2018 jumlah penderita meningkat sebanyak 27 kasus dari sebelumnya hanya 33 kasus," Kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali, Senin.
Ia mengatakan dari 60 kasus DBD yang terjadi sepanjang 2019 ini tersebar di enam kecamatan yang ada di Bangka Selatan.
"Kasus DBD yang terjadi tahun 2019 ini tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Toboali sebanyak 21 kasus, Air Gegas 19 kasus, Payung 10 kasus, Simpang Rimba 7 kasus dan Kecamatan Tukak Sadai 1 kasus serta Pulau Besar 1 kasus," kata dia.
Ia menjelaskan dari 60 kasus DBD yang terjadi tersebut ada satu orang penderita yang meninggal dunia, yakni di Kecamatan Toboali.
"Untuk penderita yang meninggal dunia tahun 2019 ada satu orang di wilayah Kecamatan Toboali, sedangkan tahun 2018 tidak ada penderita yang meninggal dunia, " kata dia.
Menurut dia, pada tahun 2020 untuk menekan DBD pihaknya akan mengoptimalkan penyuluhan dan menggalakan pemberantasan sarang nyamuk di Bangka Selatan serta menganjurkan masyarakat menggalakkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik.
"Pola pemberantasan sarang nyamuk dengan cara mengajak masyarakat membuang jentik nyamuk yang ada di rumah maupun di luar rumah terutama di bak penampungan air dengan sistem 3M terutama di musim pancaroba seperti saat ini," katanya.