Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, meninjau lokasi rencana pembangunan sekolah baru SMA Negeri 3 Toboali yang berada di Desa Jeriji, Kabupaten Bangka Selatan.
Dalam kunjungan ini Beliau melihat secara langsung lokasi sekolah yang berada tepat di sebelah lapangan bola Desa Jeriji bersama Kepala Dinas Pendidikan Babel, M. Soleh dan Kepala Desa Jeriji, Iswandi.
"Syarat utama yang dinilai untuk pembangunan sekolah adalah semangat dan keinginan masyarakat. Saya melihat semangat warga Jeriji sangat luar biasa," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, Jumat.
Ia mengatakan, kehadirannya untuk memastikan lokasi rencana pembangunan SMA Negeri 3 Toboali yang merupakan inisiatif dari masyarakat.
"Kita juga berharap tahun ini SMA Negeri 3 Toboali sudah harus melakukan penerimaan siswa baru," ujarnya.
Tanah yang rencananya menjadi tempat pembangunan sekolah merupakan tanah hibah seluas enam hektar dari Desa Jeriji kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pemprov Babel sangat mengapresiasi atas inisiatif dan semangat dari masyarakat Desa NAMUN.
Meski demikian, pihaknya mengingatkan bahwa rencana pembangunan sebuah sekolah tetap harus melalui pertimbangan, proses, dan tahapan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Secepatnya agar segera membentuk komite pembangunan sekolah sehingga dapat segera melaksanakan pembangunan. Perencanaan pembangunan juga harus dibuat secara komprehensif.
Setelah sekolah ini berjalan, pihaknya menyarankan kepada orang tua murid untuk melarang murid datang ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor. Akan disediakan bus sekolah bagi murid yang berada di luar desa setempat.
"Murid juga harus membawa bekal dari rumah agar dapat membentuk karakter para siswa untuk menjadi kuat serta mengajarkan mereka untuk berbagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Babel, M. Soleh, mengatakan, Pemprov Babel telah menerima hibah dari masyarakat dalam bentuk sertifikat yang posisinya sudah clear and clean.
Tahun ini sudah melakukan pembangunan tahap awal untuk tiga kelas. Jika pada saat penerimaan siswa baru pembangunan belum selesai, maka murid akan melakukan proses belajar di SMP terdekat pada sore hari.
Untuk tenaga pengajar, akan diambil dari guru yang ada di cabang dinas pendidikan. Sesuai data, kurang lebih ada 300 murid yang berada di Desa Jeriji dan sekitarnya. Hal ini yang membuat pembangunan sekolah di wilayah ini layak dilakukan.