Jakarta (Antara Babel) - Penelitian terbaru dari Universitas Gothenburg, Swedia, menunjukkan, perempuan yang murung, cemburuan, dan khawatir di usia pertengahan, dua kali lipat berisiko menderita penyakit Alzheimer atau demensia di kemudian hari.
Hasil ini didapat setelah para peneliti melakukan studi yang melibatkan 800 orang perempuan berusia rata-rata 46 tahun selama empat dekade.
Para partisipan ini menjalani tes kepribadian dan tes yang mengukur tingkatan stres.
Pada awal penelitian, para partisipan menjalani terlebih dulu tes kepribadian yang mengukur kemampuan mereka melawan neurotisme.
Neurotisme merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang mudah tertekan dan memiliki ciri-ciri kepribadian seperti khawatir, cemburu atau murung, mudah mengekspresikan kemarahan, rasa bersalah, iri hati, kecemasan atau depresi.
Setelah 38 tahun masa penelitian, para peneliti menemukan, sebanyak 19 persen perempuan ternyata menumbuhkan demensia pada diri mereka.
Para perempuan ini ialah mereka yang mendapat angka tinggi dalam neurotisme dan dilaporkan mengalami stres tinggi saat pertama kali tes.
Mereka ini, kata peneliti, dua kali lebih mungkin berakhir dengan alzheimer.
Hanya saja, penelitian yang dipublikasikan dalam Neurology online ini tidak membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara ciri-ciri kepribadian dan diagnosis demensia di kemudian hari.
Para peneliti mengatakan mereka yang mengalami suasana hati yang buruk dan perilaku neurotik, mungkin tidak menjalani gaya hidup sehat, misalnya berolahraga dan diet sehat.
Hasil temuan penelitian memperlihatkan, bukan hanya neurotisme, tetapi juga tingkatan stres yang tinggi yang menyebabkan perempuan berpeluang dua kali lipat menderita demensia.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa