Manggar, Babel (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan metode Drop Off Pick Up (DOPU) untuk melakukan pencacahan dalam Sensus Penduduk (SP) 2020.
"Pencacahan sensus dengan metode tersebut akan dilakukan terhadap 88.897 jiwa," kata Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statisktik Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung Timur, Syahroni, di Manggar, Senin.
Ia menjelaskan jumlah tersebut merupakan warga yang belum berpartispasi dalam SP daring pada Februari hingga Mei 2020.
"Tingkat partisipasi warga Kabupaten Belitung Timur dalam SP 'online' (daring) 2020 mencapai 36.701 jiwa atau 26,25 persen dari seluruh penduduk," ujarnya.
Ia mengatakan meski hanya mencapai 26 persen, tingkat partisipasi warga dalam SP daring 2020 sudah melampaui target yakni 25 persen.
"Kalau secara target sudah terpenuhi. Berdasarkan persentase capaian respons terhadap total penduduk pada SP 'online' lalu kita berada pada urutan ketiga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya.
Ia mengatakan bagi penduduk yang belum melaksanakan SP secara daring akan dilakukan pencacahan dengan metode DOPU.
"Metode DOPU ini merupakan alternatif untuk mengganti sensus dengan metode wawancara. Tujuannya untuk meminimalkan kontak fisik antara warga dengan petugas sensus," ujarnya.
Ia mengatakan seluruh pertanyaan yang ada dalam dokumen sama dengan yang ada pada SP daring. Hanya saja cara pengumpulan datanya yang berbeda.
"Dokumen kuesioner akan diantar ke rumah warga yang belum melaksanakan SP 'online'. Setelah terisi, beberapa waktu kemudian petugas di satuan lingkungan setempat (SLS) akan mengambil kembali dokumen kuesioner tersebut," katanya.
BPS Belitung Timur gunakan metode DOPU untuk sensus penduduk
Senin, 20 Juli 2020 19:14 WIB