Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serius mengelola lahan bekas pertambangan biji timah untuk pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.
Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Kamis mengatakan, keseriusan pengelolaan lahan bekas tambang biji timah untuk pengembangan sektor pertanian sebagai upaya pihaknya memperkuat ketahanan pangan.
Dia mengatakan, terdapat 500 hektare lebih lahan bekas tambang biji timah yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan, yang secara bertahap dikembangkan untuk pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan.
"Saya optimistis, lahan bekas tambang tersebut dapat menjadi media tanam yang baik untuk pertanian meskipun harus memerlukan penanganan yang maksimal," katanya.
Baca juga: Pemkab Bangka raih piagam penghargaan dari BPS
Dia mengakui, ratusan hektar lahan bekas tambang tersebut belum semuanya di kembangkan oleh masyarakat, dan hanya baru puluhanhektar yang sudah dimanfaatkan untuk area tanaman padi sawah.
"Lahan bekas tambang biji timah yang sulit ketersediaan air, dapat dikembangkan tanaman buah-buahan seperti, jambu, durian atau tanaman buah lainnya yang dianggap cocok dengan unsur tanah tersebut," jelas bupati.
Sedangkan lahan yang sudah ditanami padi kata bupati, hasil panennya cukup baik yakni mampu memproduksi padi tujuh ton sampai delapan ton per hektare.
"Kalau area bekas tambang seluas 500 hektar itu berhasil digarap, saya optimis ketahanan pangan masyarakat lokal dapat terbantu terpenuhi, dimana saat ini kebutuhan pangan pokok masyarakat sebagian besar masih mengandalkan pasokan dari luar pulau Bangka," katanya.
Pemkab Bangka serius kelola lahan bekas tambang untuk pertanian
Kamis, 13 Agustus 2020 9:45 WIB