Borobudur, Jateng (Antara Babel) - Kalangan perempuan di sekitar Candi
Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyambut Tahun Baru 2015
dengan menggelar lomba melukis menggunakan media tampah, Minggu.
Kegiatan yang diselenggarakan kerja sama antara Gabungan Seniman
Borobudur (Gasebo) pimpinan Budi Ismoyo dengan Pondok Tingal Borobudur
yang dikelola Niniek itu, berlangsung di Pendopo Gandok Saraswati,
kompleks Pondok Tingal Borobudur, sekitar 500 meter timur Candi
Borobudur.
"Sedikitnya 50 perempuan dan ibu-ibu dari sekitar Candi Borobudur
dan sejumlah desa di Magelang mengikuti lomba ini, juga ada peserta dari
Purworejo dan ada wisatawan Candi Borobudur dari Bekasi juga ikut
kegiatan kami," kata Budi yang juga staf Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kecamatan Borobudur itu.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga terkait dengan peringatan Hari Ibu 2014 yang jatuh pada 22 Desember lalu.
Pada peserta lomba dengan materi secara bebas itu, katanya, setiap
hari, antara lain bekerja sebagai ibu rumah tangga, pedagang cinderamata
di Taman Wisata Candi Borobudur, guru pendidikan anak usia dini, bidan,
dan mahasiswi.
"Ini menunjukkan siapa saja, tidak harus seniman atau pelukis, bisa
melukis dengan media apa saja. Dengan lomba ini, para ibu dan perempuan
lainnya menunjukkan ekspresi seni mereka melalui karya lukis," katanya.
Seorang pelukis berasal dari Denpasar, Bali, yang sejak beberapa
waktu terakhir tinggal di kawasan Candi Borobudur I Made Arya Dwita
Dedok menyebut karya lukisan para ibu di kawasan itu sebagai orisinil.
Ia mengatakan lukisan mereka di atas tampah terinspirasi pengalaman
dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan harian masing-masing.
"Muncul karya yang orisinal," katanya.
Seorang peserta lomba berasal dari Bekasi yang sedang berwisata di
Candi Borobudur, Umi, menyatakan senang mengikuti kegiatan tersebut.
"Selain berwisata di Candi Borobudur, kebetulan mendapat informasi
lomba ini, kami lalu ikut. Senang ikut acara ini," katanya.
Berbagai karya lukis mereka di atas tampah, antara lain berupa
pemandangan alam, gunung, dan pertanian, ikan, angsa, mobil, stupa,
boneka, taman, dan lautan.
Para juara mendapat tropi dan "door prize", sedangkan juri lomba
adalah Mami Kato dan Grace Tjondronimpuno. Juara pertama Sri
Setyaningsih (lukisan pemandangan Borobudur), kedua Dwi Rafika A.
(jerapah dan pepohonan), Siti Nurhidayah (ikan), juara harapan pertama
Utami (pemandangan desa), kedua Yuni Dwi Kurnia (angsa), dan ketiga
Latifah (ayam dan induknya).
Berita Terkait
Presiden Jokowi ajak cucu ke Candi Prambanan promosikan wisata edukasi
7 Januari 2023 20:09
Pastikan Keamanan Nataru, Jasa Raharja dan Korlantas Polri Gelar Survei Kesiapan Operasi Lilin Candi 2022
2 Desember 2022 10:41
Jelang Nataru, Jasa Raharja dan Korlantas Polri Survei Kesiapan Operasi Lilin Candi 2022
30 November 2022 21:38
Roy Suryo resmi ditahan
5 Agustus 2022 22:39
Roy Suryo tak ditahan terkait kasus meme Candi Borobudur
28 Juli 2022 23:29
Roy Suryo janji bersikap kooperatif bantu penyidikan polisi kasus meme Candi Borobudur
29 Juni 2022 12:53
Polda Metro Jaya pelajari laporan terhadap Roy Suryo soal Candi Borobudur
21 Juni 2022 12:44
Pemerintah putuskan tidak jadi naikkan tarif masuk Candi Borobudur
14 Juni 2022 13:36