Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 1000 petugas dari kepolisian di kawasan DPR/MPR RI telah menjalani tes cepat COVID-19 usai mengamankan aksi penolakan UU Cipta Kerja pada pekan lalu.
"Di DPR/MPR sudah kita tes cepat sekitar 1000 personel. Hasilnya belum tahu karena baru dilaksanakan semalam. Kita tes karena anggota juga ingin sehat," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto saat ditemui di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Heru mengatakan belum ada keluhan dari para petugas terkait gejala COVID-19 seperti demam, batuk kering atau pun sesak nafas.
"Sampai saat ini belum ada ya (yang menyampaikan mengalami gejala COVID-19). Namun memang kemarin ada yang sakit dan dirawat di RS Polri Kramat Jati," ujar Heru.
Heru memastikan nantinya para petugas lainnya yang bertugas selama pengamanan aksi penolakan UU Cipta Kerja akan mendapatkan layanan pengetesan COVID-19.
"Pasti, pasti kita tes (petugas yang bertugas dalam pengamanan aksi penolakan UU Cipta Kerja)," ujar Heru.
Seperti diketahui, di Jakarta Pusat pada Kamis (8/10) terdapat dua aksi dari elemen buruh dan mahasiswa yang terbagi di DPR/MPR RI serta kawasan Istana Merdeka.
Aksi di dekat kawasan Istana Merdeka berakhir ricuh dan menimbulkan banyak kerusakan pada fasilitas publik seperti halte TransJakarta, stasiun MRT, hingga pembatas trotoar.
Berita Terkait
Unjuk rasa besar digelar di Seoul tuntut Presiden Yoon mundur
7 Desember 2024 17:43
Bangladesh tembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa
1 Oktober 2024 11:28
Ratusan mahasiswa UBB unjuk rasa di gedung DPRD Babel untuk sampaikan aspirasi
27 Agustus 2024 21:26
Ketua DPRD Babel bangga mahasiswa UBB kritis sampaikan aspirasi
27 Agustus 2024 21:16
PPI Dunia: Revisi UU Pilkada bertentangan dengan Trias Politika
23 Agustus 2024 11:16
Polisi kerahkan 3.719 personel untuk jaga aksi di DPR/MPR RI
23 Agustus 2024 09:12
Polisi nyatakan tak ada pengunjuk rasa RUU Pilkada yang ditangkap
22 Agustus 2024 22:19
Polisi pasang barikade usai gerbang belakang DPR roboh oleh massa aksi
22 Agustus 2024 17:01