Koba, Bangka Tengah (ANTARA) - Kontestasi politik sudah usai, harapan dan babak baru mulai tertumpang di pundak pasangan Algafry Rahman-Herry Erfian sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Bangka Tengah 9 September 2020.
Pasangan yang diusung sebanyak tujuh partai politik koalisi ini secara sah dan resmi diumumkan pihak KPU setempat sebagai pemenang dalam pertarungan politik selama 71 hari di daerah yang dijuluki "Negeri Selawang Segantang" itu.
Dengan demikian, pemimpin baru sudah terpilih dan babak baru perjalanan roda pemerintahan untuk lima tahun ke depan berada di genggaman pasangan ini.
Masyarakat sudah memilih dan pemimpin sudah terpilih, eskalasi politik telah berhenti setelah berjalan kencang dengan berbagai dinamikanya.
Pemimpin terpilih hanya memiliki satu kata yaitu amanah, demikian juga masyarakat memilih memiliki satu kata yaitu harapan.
Antara amanah jabatan dan harapan masyarakat, merupakan dua kata melecut spirit untuk memulai babak baru bagi pemimpin baru yang berkolaborasi dengan masyarakat untuk menuju gerbang kesuksesan.
Algafry Rahman dalam kegiatan kampanyenya beberapa waktu lalu mengatakan memimpin itu ujian dan jabatan itu adalah amanah yang harus dijaga dan ditunaikan.
Politisi Partai Golkar yang lebih akrab dipanggil "Bang Ayi" ini mengaku tantangan menjadi seorang pemimpin suatu daerah sangat berat, apalagi saat ini negeri sedang dilanda pandemi virus corona baru.
Namun demikian, mantan anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung ini memiliki prinsip tidak ada kata kalah sebelum berperang dan menyerah sebelum berbuat.
Bagi dirinya jalan terjal itu hanya bisa dilalui dengan daya dan upaya, sembari mengumpulkan energi dan pikiran positif bahwa semua itu adalah proses untuk memetik buah yang lebih manis.
Algafry Rahman yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Bangka Tengah memiliki komitmen bersama wakilnya untuk tetap melanjutkan program "Bangka Tengah Unggul" yang merupakan program strategis yang sudah dijalankan bupati sebelumnya, almarhum Ibnu Saleh.
"Tentu saja dalam menjalankan roda pemerintahan untuk lima tahun ke depan kami tidak melenceng dari visi dan misi, namun demikian tentu saja ada skala prioritas," ujarnya.
Pertahanan kesehatan dan ketahanan pangan
Pandemi virus corona yang melanda daerah, mengancam semua sendi kehidupan termasuk mengancam kesehatan dan memicu krisis pangan.
"Kesehatan masyarakat menjadi prioritas kami, demikian juga urusan pangan warga tidak boleh diabaikan. Ini kunci kemakmuran rakyat di tengah pandemi," ujar Ayi.
Mewujudkan Bangka Tengah lebih unggul menjadi program strategisnya dimana program tersebut menyentuh hajat hidup masyarakat akar rumput.
Menurut dia, Bangka Tengah harus lebih unggul yaitu unggul sumber daya manusianya, unggul sumber daya alam, unggul pertaniannya, unggul perekonomian, unggul kelautan, unggul pendidikan dan unggul ilmu pengetahuan teknologi dan agama.
"Ada beberapa program bupati sebelumnya yang kami adopsi untuk lima tahun ke depan, satu di antaranya adalah program Bangka Tengah Unggul," ujarnya.
Mewujudkan semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh proses dan dalam janga waktu lebih panjang karena harus mengubah pola serta paradigma masyarakat.
"Apalagi saat ini daerah sedang dilanda pandemi yang menguras sebagian tenaga dan keuangan untuk mengatasi virus corona yang terus melanda ini," ujarnya.
Semua program pemerintah, kata dia, wajib mempertimbangkan situasi dan kondisi daerah yang sedang dilanda bencana mikroba yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
"Justeru itu, kita dihadapkan pada situasi menguras tenaga, pikiran dan keuangan. Semua masyarakat menumpangkan harapan dan menunggu apa yang harus kami lakukan untuk mengeluarkan mereka dari masa sulit akibat ancaman virus," ujarnya.
Program kesehatan lebih diperkuat agar tercipta ketahanan kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus corona baru. Persoalan pangan imbas terbesar dari serangan virus tersebut.
"Justeru itu pertanian harus diperkuat, sektor UMKM wajib dijadikan pondasi yang kokoh agar masyarakat tidak menyerah dan tumbang diterpa situasi yang sulit ini," ujarnya.
Harapan baru akar rumput
Terpilihnya Algafry Rahman-Herry Erfian menjadi pemimpin di Kabupaten Bangka Tengah melalui mekanisme Pilkada Serentak 2020, menjadi harapan baru bagi warga akar rumput.
Sosok Algafry Rahman dan Herry Erfian yang dinilai bersahaja, ramah dan merakyat itu menjadi harapan baru bagi mereka untuk dijadikan panutan serta pegangan yang kuat agar bisa bertahan saat situasi dan kondisi daerah dilanda pandemi.
Seorang warga setempat, Syamsir berpendapat pasangan tersebut sangat cocok dan menjadi harapan baru bagi warga untuk menjalankan hidup di tengah adaptasi kehidupan baru yang wajib menaati protokol kesehatan COVID-19.
"Ayi (sapaan Algafry) orang yang baik, demikian juga Erfian pribadi yang ramah. Pemimpin seperti ini tentu dibutuhkan karena akan lebih perhatian dan mengerti dengan keluh kesah warga," ujarnya.
Syamsir hanya menumpangkan harapan semoga kedua sosok yang agamis dan bersahaja ini benar-benar amanah dalam jabatannya.
Ia berharap semua janji-janji yang telah digaungkan dalam kampanye beberapa waktu lalu mampu dilaksanakan dan ditepati.
Janji mereka tidak banyak, namun sudah mewakili sendi kehidupan dan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini dan ke depan.
Harapan yang sama juga ditumpangkan Yanto kepada bupati dan wakil bupati terpilih itu, yaitu tetap amanah dan tidak menjadi pemimpin yang "membunuh" rakyatnya sendiri.
Terkadang kata Yanto ada pemimpin yang kebijakannya tidak memihak kepada rakyat akar rumput, justeru sebaliknya kebijakan yang menjadi "pagar api" untuk melindungi kaum elit dan konco-konconya.
"Saya percaya pemimpin yang baru ini tidak demikian, apalagi "Bang Ayi" sudah pernah menjadi Ketua DPRD Bangka Tengah, tentu saja sudah tau apa yang warga mau," ujarnya.
Pasangan Algafry Rahman-Herry Erfian raih 54.456 suara
Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, satu dari 270 daerah yang menggelar Pilkada Serentak 9 September 2020.
Peserta pesta demokrasi di daerah itu hanya diikuti dua pasangan calon yaitu Algafry Rahman-Herry Erfian dan pasangan Didit Srigusjaya-Korari Suwondo.
Pasangan Algafry-Erfian diusung sebanyak tujuh partai politik koalisi yaitu Golkar, Nasdem, PPP, Gerindra, PAN, PKS dan PKB. Sedangkan pasangan Didit-Korari diusung dua partai politik koalisi yaitu PDIP dan Partai Demokrat.
Algafry Rahman-Herry Erfian berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan sebanyak 54.456 suara sedangkan pasangan Didit Srigusjaya-Korari Suwondo hanya berhasil mengumpulkan sebanyak 44.080 suara.
"Itu suara sah yang menggunakan hak suaranya di TPS dan hasilnya sudah kami tetapkan melalui rapat pleno beberapa waktu lalu," kata Ketua KPU Bangka Tengah, Rusdi.
Rusdi juga menjelaskan, angka partisipasi pemilih mencapai 77,84 persen dari 77,5 persen target KPU RI dalam Pilkada Serentak Tahun 2020.
Menurut dia, angka partisipasi pemilih tergolong tinggi mengingat pesta demokrasi digelar saat negeri dilanda pandemi virus corona baru.
"Setelah kami tetapkan, kemudian penandatanganan berita acara dan selanjutnya menunggu pelantikan yang juga akan dijadwalkan pada Februari 2021," ujarnya.
Rusdi juga mengatakan, Algafry Rahman merupakan peserta pilkada pengganti petahan Ibnu Saleh yang meninggal dunia beberapa hari sebelum masuk tahapan kampanye karena terserang virus corona baru.
Sebelumnya sudah ditetapkan pasangan Ibnu Saleh-Herry Erfian sebagai peserta Pilkada 2020, namun Ibnu Saleh berhalangan tetap karena meninggal dunia.
Selanjutnya melalui mekanisme musyawarah partai politik pengusung, diusulkan Algafry Rahman sebagai pengganti Ibnu Saleh untuk calon Bupati Bangka Tengah.
"Awalnya Algafry Rahman hanya didapuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ibnu Saleh-Herry Erfian, karena salah satu pasangan calon berhalangan tetap maka Algafry dimajukan menjadi peserta Pilkada 2020," demikian Rusdi.