Jakarta (ANTARA) - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) mengerahkan Tim Inafis dan Puslabfor dari Polda Jawa Barat serta Bareskrim Polri untuk menelusuri penyebab meledak dan terbakarnya kilang minyak RU VI PT Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, mengatakan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri diturunkan untuk membantu Inafis Polda Jawa Barat dalam mendalami penyebab ledakan dan kebakaran di kilang minyak tersebut.
"Iya, untuk "back-up" Inafis Polda," kata Argo lewat pesan singkatnya.
Selain itu, personel Kepolisian dan TNI juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan di lokasi kejadian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sekaligus membantu mengevakuasi warga, mengingat, kobaran api yang hingga kini masih terjadi.
Baca juga: Polisi selidiki penyebab kebakaran kilang minyak
Baca juga: Kilang Balongan kebakaran, Pertamina pastikan distribusi BBM lancar
Petugas juga melakukan pemblokiran atau penutupan ruas jalan menuju lokasi sekitar lokasi kilang minyak Pertamina Balongan untuk mengantisipasi kejadian susulan.
Kilang minyak RU VI Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat meledak dan terbakar hebat pada pukul 00.20 WIB Senin dini hari.
Data yang dihimpun di lapangan, dikabarkan ada 5 orang mengalami luka berat dan 15 orang luka ringan.
Pemerintah Kabupaten Indramayu juga mencatat ada sekitar 200 warga mengungsi ke Pendopo Kabupaten Indramayu, 400 warga di Islamic Center Indramayu, dan 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.
Kilang minyak RU VI Balongan merupakan salah satu kilang minyak terbesar dari 7 kilang yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).
Kilang minyak RU VI Balongan dibangun pada 1 September 1990 dan mulai beroperasi tahun 1994 hingga kini.
Kilang minyak RU VI Balongan tergolong kilang terbaru menerapkan teknologi, memiliki kapasitas produksi 125 ribu barel per hari (bph) Mengolah minyak mentah dari Duri dan Dumai Provinsi Riau, menjadi produk minyak seperti Pertamax, Solar dan lainnya.
Belum diketahui pasti penyebab ledakan dan kebakaran, namun dugaan sementara karena sambaran petir, karena saat kejadian sedang turun hujan deras disertai kilat dan petir.
Berita Terkait
Kemenhub: Tidak ada korban jiwa dari pesawat Trigana Air keluarkan api
5 November 2024 18:00
9 orang diperiksa kasus terbakarnya speedboat cagub Maluku Utara
13 Oktober 2024 17:46
Korban speedboat terbakar berjumlah 33 orang, 6 meninggal dunia
12 Oktober 2024 22:12
Polda kirim tim Inafis selidiki kebakaran speedboat cagub Maluku Utara
12 Oktober 2024 21:04
Cagub Malut Benny Laos meninggal dunia usai jalani perawatan medis
12 Oktober 2024 20:16
Semua korban kebakaran kapal rombongan Cagub Malut dalam penanganan medis
12 Oktober 2024 17:47
Kapal rombongan Calon Gubernur Malut terbakar, lima orang dilaporkan tewas
12 Oktober 2024 17:29