Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya perkembangan Siklon Tropis Odette, yang berawal dari bibit siklon 90s di Samudra Hindia.
Posisi Siklon Tropis Odette, dipantau pada pukul 07.00 WIB saat ini berada di 14 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107 derajat bujur Timur (BT), atau sekitar 780 km selatan barat daya dari Cilacap.
"Kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia untuk mengantisipasi dampak tidak langsung, karena posisinya sudah cukup jauh sekitar 780 kilometer, tetapi masih dapat memberikan dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia. Terutama berupa gelombang sangat tinggi dapat mencapai ketinggian 4-6 meter di wilayah perairan Samudera Hindia," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Rita mengatakan dampak Siklon Tropis Odette tersebut mengakibatkan gelombang perairan di sebelah barat Bengkulu hingga sebelah barat Lampung, kemudian sebelah selatan Jawa mulai dari Jawa Barat sampai Jawa Timur, sebelah selatan Bali, dan sebelah Selatan Nusa Tenggara Barat.
Dampak dampak berupa gelombang sangat tinggi tersebut. dapat terjadi sewaktu-waktu mulai 9 April- 11 April
"Kenapa kami tidak menyampaikan sebelumnya, karena hak untuk mengumumkan lahirnya bibit siklon tersebut berada pada Tropical Cyclone Warning Center di Perth. Kami baru saja mendapatkan informasi tersebut," ujar Rita.
Selanjutnya, masyarakat Indonesia diminta waspada dampak tidak langsung lainnya dari Siklon Tropis Odette berupa curah hujan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai angin kencang dan kilat petir. Terutama pada 24 jam mendatang, dimulai siang atau sore hari.
Wilayah yang diperkirakan terdampak diantaranya Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
"Diminta kewaspadaan masyarakat di wilayah-wilayah provinsi tersebut untuk 24 jam dari saat ini, potensi hujan sedang hingga lebat angin kencang dan kilat petir yang dapat memicu longsor atau banjir bandang, kemudian di perairan adalah gelombang sangat tinggi 4-6 meter," ujar dia.
Berita Terkait
World Water forum bangun kerja sama Center of Excellence Asia Pasifik
22 Mei 2024 11:39
Indonesia highlights TMC'S effectiveness in tackling drought
21 Mei 2024 14:57
Forum Air Dunia diharap hasilkan kebijakan berdampak ke masyarakat
27 Februari 2024 16:45
Ketidakmampuan peringatan dini antisipasi tsunami jadi pelajaran BMKG
9 November 2023 11:02
BMKG prediksi 2050 terjadi kerentanan pangan akibat kenaikan suhu bumi
8 November 2023 20:39
Kemarau di Indonesia tidak akan separah Korea Selatan
9 Agustus 2023 16:20
Fenomena El Nino-IOD menuju positif picu kekeringan di Indonesia
6 Juni 2023 15:11
Sistem peringatan dini di lokasi KTT ASEAN dalam kondisi prima
10 Mei 2023 09:31