Bangka catat penambahan 24 kasus COVID-19

Sungailiat,Bangka (ANTARA) -
Satuas Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat penambahan warga yang terkonfirmasi COVID-19  ada 24 kasus sehingga total mencapai 2.775 kasus.

"Penambahan 24 kasus tersebut berasal dari sejumlah wilayah kecamatan dimana penyebaran virusnya sudah merata di delapan kecamatan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Rabu.

Dia mengatakan, puluhan warga yang dinyatakan positif COVID-19 baik berdasarkan hasil tes antigen maupun test cepat, sebagian besar merupakan warga yang kontak erat dengan pasien COVID-19.

"Sebaran virus jenis baru corona sudah masuk ke klaster keluarga maupun perkantoran yang mengakibatkan jumlah kasus terus bertambah disampaing mulai rendahnya kesadaran masyarakat menerapkan prokes COVID-19," katanya.

Kasus sebaran terbanyak berada di wilayah kecamatan mencapai 1.251 kasus, 1.135 pasien sembuh dan 19 orang meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19 sedangkan sebaran terendah di Kecamatan Bakam ditemukan sebanyak 54 kasus, 44 sembuh dan empat orang pasien meninggal dunia.

Angka kesembuhan pasien COVID-19 sampai dengan sekarang mencapai 2.548 orang, 43 pasien meninggal dunia, 4.743 warga kontak erat serta terdapat 150 orang masih menunggu hasil swab dari laboratorium kesehatan daerah.

Boy Yandra mengatakan, pemerintah daerah terpaksa memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro disejumlah desa atau kelurahan di Kecamatan Sungailiat dan di Kecamatan Pemali dengan alasan ditemukan kasus COVID-19 terbanyak serta terbatasnya sarana isolasi dan karantina yang disediakan pemerintah.

"PPKM skala mikro dibawah tanggung jawab kecamatan masing-masing dengan tetap berkoordinasi pihak puskesmas untuk melakukan pengawasan pasien yang isolasi mandiri," jelasnya.

Dia minta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai langkah mencegah dan memutus virus corona mengingat terjadi lonjakan kasus yang signifikan atau ratusan kasus ditemukan selama 10 hari.