Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menggencarkan sosialisasi vaksinasi COVID-19 ke warga desa terpencil di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mendukung pemerintah daerah dalam menyukseskan vaksinasi massal di wilayah operasional perusahaan berplat merah itu.
"Kita tidak hanya memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis, tetapi juga mengedukasi warga desa terpencil ini tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 ini," kata Tim Dokter Mobil Sehat PT Timah Tbk dr Dewi Safitri di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi vaksinasi COVID-19 kepada warga desa terpencil ini sangat penting, mengingat akses informasi dan kesehatan di desa-desa terpencil kurang dan kesadaran warga untuk mendatangi serta memeriksakan kesehatan ke puskesmas juga rendah.
"Masih banyak warga khususnya lansia yang tidak mengetahui manfaat dari pemberian vaksin ini, sehingga diperlukan upaya dalam meningkatkan pemahaman warga di daerah terpencil ini," katanya.
Oleh karena itu, kata dia saat ini progran layanan mobil sehat ini lebih difokuskan ke desa-desa terpencil, karena akses pusat kesehatan yang jauh dan belum memadai sehingga warga semakin malas untuk memeriksakan kesehatannya.
"Dalam bulan ini, kita akan mengunjungi desa-desa terpencil di Bangka Selatan, Bangka Barat dan Bangka Tengah untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas warga desa terpencil yang jauh dari pusat layanan kesehatan," katanya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno mengatakan vaksinasi ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dari virus corona.
"Hingga hari ini, vaksinasi COVID-19 telah disuntikkan kepada 142.886 orang," katanya.
Menurut dia meskipun vaksinasi COVID-19 sudah diberikan, bukan berarti boleh mengabaikan protokol kesehatan. Vaksinasi COVID-19, protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan serta 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan.
"Bagaimana pun tetap harus menjaga diri dari potensi terpapar COVID-19 dan kemungkinan virus ini telah beradaptasi atau bermutasi. Di Babel, saat ini penularannya tidak lagi didominasi oleh kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal," katanya.