Santo Domingo (ANTARA) - Pemerintah Haiti telah meminta bantuan dari PBB untuk melakukan penyelidikan internasional atas pembunuhan Presiden Jovenel Moise yang terjadi pada Juli, kata kedutaan besar Haiti di Republik Dominika, Kamis.
Haiti meminta bantuan dalam surat tertanggal 3 Agustus yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kata pihak kedutaan Haiti di Republik Dominika dalam sebuah pernyataan.
Secara khusus, Haiti menyerukan "komisi penyelidikan internasional" untuk dibentuk, bersama dengan pengadilan khusus untuk mengadili para tersangka pembunuhan Presiden Moise.
Surat itu, yang ditandatangani oleh menteri luar negeri Claude Joseph, mengatakan bahwa Haiti menganggap serangan terhadap Moise di kediamannya sebagai kejahatan internasional karena adanya dugaan peran orang asing dalam perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan pembunuhan.
Pihak berwenang Haiti telah menahan mantan tentara Kolombia, yang diduga disewa oleh sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Miami, karena dicurigai melakukan pembunuhan terhadap Moise.
Otoritas Haiti juga mengatakan dukungan PBB harus mengikuti model penyelidikannya terhadap serangan teroris pada 2005 di Lebanon, yang menewaskan 22 orang, termasuk perdana menteri.
Berita Terkait
Seorang pejabat tinggi pengamanan Presiden Haiti ditangkap polisi
28 Juli 2021 11:21
RI sesalkan gagalnya DK PBB sahkan resolusi gencatan senjata di Gaza
21 November 2024 22:12
Pejabat PBB desak dukungan global lebih besar atasi geng Haiti
21 November 2024 10:07
Argentina jadi negara pertama yang tarik pasukannya dari UNIFIL
20 November 2024 13:01
Prabowo nyatakan dukungan RI perkuat pasukan perdamaian di Palestina
18 November 2024 09:10
Pejabat PBB: tindakan di Gaza kejahatan internasional terberat
13 November 2024 09:09
Soal Indonesia di Dewan Keamanan
12 November 2024 15:55
UNIFIL sebut Israel hancurkan salah satu pos mereka di Lebanon selatan
9 November 2024 14:32