Muntok (Antara Babel) - Pemerhati budaya Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menilai pemerintah setempat perlu mambangun rumah adat untuk mempertegas jati diri masyarakat dan daerah yang sudah memproklamirkan diri sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.
"Minimal harus ada dua buah, yaitu di lingkungan kompleks pemkab dan di pusat kota atau lokasi strategis lain yang mudah diakses masyarakat lokal maupun para wisatawan," kata pemerhati budaya Bangka Barat, Suranto di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, pembangunan rumah adat ini penting untuk menunjukkan jati diri masyarakat setempat karena rumah adat merupakan salah satu representasi kebudayaan yang ada di suatu daerah.
"Rumah adat merupakan representasi budaya yang berkembang dengan nilai paling tinggi dalam sebuah komunitas suku atau masyarakat, selain memiliki arti penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban," kata dia.
Dengan peran penting rumah adat tersebut, ia meminta pemerintah setempat membangun replika rumah adat yang bisa difungsikan untuk berbagai kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan pariwisata dan kegiatan pemerintah.
Ia mencontohkan, rumah adat di daerah itu ada beberapa bentuk dengan arsitektur rumah panggung yang memiliki ruang cukup luas di dalam rumah.
"Rumah adat memiliki ruang cukup luas yang bisa dimanfaatkan untuk ruang pertemuan, jika dibangun di Komplek Pemkab akan pas dimanfaatkan untuk menggelar rapat atau menerima tamu dari luar daerah," kata dia.
Menurut dia, selama ini pemkab menerima kunjungan pejabat luar daerah dan menggelar pertemuan internal selalu di ruang rapat yang terkesan resmi dan kaku.
"Jika digelar di rumah adat dengan pola lesehan, menurut dia, para pengunjung akan lebih santai dan terkesan, ini bisa menjadi salah satu bahan promosi pariwisata dan kami yakin akan semakin banyak yang berkunjung ke daerah itu," kata dia.
Selain di lingkingan pemkab, kata dia, pemerintah juga bisa membangun rumah adat di tengah kota yang ditujukan untuk menarik wisatawan datang ke daerah itu.
"Karena fungsinya sebagai salah satu tujuan wisata, pembagian ruang pun harus disesuaikan atau difungsikan sebagai perpustakaan, museum adat dan yang lainnya, kami yakin Muntok akan semakin menarik untuk dikunjungi," kata dia.