Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung dinilai perlu membangun rumah produksi kuliner di Muntok untuk menggairahkan sektor pariwisata sekaligus mengembalikan kejayaan sebagai "Kota 1.000 Kue".
"Muntok selain memiliki peninggalan sejarah dan budaya juga terkenal sebagai penghasil kue, bahkan pernah memecahkan rekor MURI sebagai pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan kue dengan jenis terbanyak pada 2010," kata Ketua Muntok Heritage Community (MHC), Chairul Amri Rani di Muntok, Jumat.
Ia mengatakan, potensi ragam kuliner sudah lama dimiliki Muntok, namun sampai saat ini belum dikelola dengan baik sehingga belum memberikan dampak besar untuk pertumbuhan sektor pariwisata di daerah itu.
"Potensi tersebut perlu dilestarikan, misalnya dengan membangun fasilitas pendukung sehingga wisatawan bisa belajar secara langsung cara membuat kue khas Muntok langsung kepada perajin," kata dia.
Menurut dia, di rumah produksi tersebut nantinya pengunjung bisa belajar banyak mengenai sejarah dan cara pengolahan bahan sampai pada proses akhir pembuatan kue.
"Sensasi seperti itu akan terus dikenang pengunjung dan kami yakin akan memberi kesan dan dampak cukup besar untuk perkembangan pariwisata di daerah itu," kata dia.
Menurut dia, sektor pariwisata yang sedang menggeliat saat ini merupakan salah satu momentum yang harus dimanfaatkan agar bisa terus berkembang.
Selain kaya ragam jenis kue, Muntok juga memiliki aneka kuliner khas daerah, seperti makanan hasil olahan laut, kopi tokak, teh tayu dan lainnya.
Ia mengatakan, rencana digelarnya kegiatan internasional di Muntok bertajuk Home Stay Fair dan seminar kota tua 2015 bisa menjadi ajang promosi kuliner daerah agar bisa lebih dikenal daerah dan negara lain peserta kegiatan itu.
"Jika dikelola dengan serius kami yakin kuliner akan membawa dampak positif bagi wisata Bangka Barat, sehingga bisa membantu para pelaku usaha terus berkembang," kata dia.
