Koba (Antara Babel) - Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengakui pendistribusian dokter ke sejumlah daerah Indonesia belum merata untuk melayani kesehatan warga karena berbagai sebab.
"Memang kami akui distribusi dokter menjadi tugas kami dari pemerintah pusat, namun kami membutuhkan ada dukungan dari pemerintah daerah," katanya saat kunjungan kerja di Bangka Tengah, Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, di Bangka Tengah memiliki program beasiswa untuk pendidikan dokter yang dibiayai pemerintah daerah.
"Tadi saya sempat berbincang dengan bupati dan ternyata pemerintah daerah menyediakan insentif khusus untuk tenaga dokter," ujarnya.
Menurut dia, insentif yang diberikan pemerintah daerah terhadap dokter sangat membantu pemerintah pusat untuk melakukan pendistribusian dokter ke seluruh daerah Indonesia.
"Saya pikir apa yang dilakukan Pemkab Bangka Tengah dengan menyediakan insentif bagi dokter yang bersedia mengabdi di daerah ini cukup bagus," katanya.
Ia mengatakan, pemberian insentif khusus dari pemerintah daerah kepada dokter setidaknya menarik minat tenaga medis itu untuk mengabdi di daerah itu.
"Kemenkes akan berupaya membuat regulasi, perubahan dan perbaikan yang harus diimplementasikan ke seluruh daerah Indonesia," ujarnya.
Sementara Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman mengatakan disamping menyediakan insentif untuk dokter juga menyediakan beasiswa bagi mereka yang melanjutkan pendidikan.
"Setiap tahun kami menanggung biaya pendidikan sebanyak dua orang, setelah tamat maka mereka siap mengabdi di daerah ini," ujarnya.
Berita Terkait
Menkes: edukasi mengenai skrining kesehatan bersifat harus
31 Oktober 2024 11:55
Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya jadi Menkes usai tangani pandemi
21 Oktober 2024 00:22
Bangka Belitung terima penghargaan Pelayanan Kesehatan Primer Terbaik dari Kemenkes
18 Oktober 2024 19:28
Menkes: produksi PET Scan domestik dapat tekan perjalanan medis e LN
15 Oktober 2024 15:36
Menkes: gizi salah satu masalah penyakit besar di Indonesia
14 Oktober 2024 14:22
Menkes pastikan obat dan vaksin tersedia di RI hadapi wabah Mpox
27 Agustus 2024 14:29
Menkes: fatalitas Mpox di Indonesia rendah dan masih terkendali
26 Agustus 2024 16:24
Menkes datangkan dokter asing untuk selamatkan 12 ribu nyawa bayi
2 Juli 2024 13:00