Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan "rebound" dari level terendah 11 bulan pada Rabu,didorong oleh data ekspor kuat yang mendorong sentimen risiko, saat investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang varian Omicron COVID-19, sementara won dan imbal hasil obligasi acuan naik.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) bangkit 31,96 poin atau 1,16 persen menjadi diperdagangkan di 2.871,90 poin pada pukul 02.01 GMT, bersiap untuk menghentikan penurunan beruntun enam hari. November adalah bulan terburuk sejak Maret 2020.
Saham raksasa chip Samsung Electronics terangkat 2,24 persen, memimpin kenaikan indeks acuan, sementara LG Chem dan Naver masing-masing meningkat 2,31 persen dan 0,66 persen.
"Data ekspor yang kuat memiliki dampak positif, meskipun kuncinya adalah apakah varian Omicron akan lebih lanjut berdampak pada gangguan pasokan yang disebabkan pandemi," kata analis Mirae Asset Securities, Park Kwang-nam.
Ekspor negara itu tumbuh pada laju tercepatnya dalam tiga bulan pada November, berkat pemulihan pascapandemi di mitra dagang utama yang mendorong permintaan chip dan petrokimia.
Data survei terpisah menunjukkan aktivitas pabriknya berkembang lebih jauh pada November, meskipun output menyusut untuk bulan kedua berturut-turut.
Korsel tersebut melaporkan rekor harian baru 5.123 kasus virus corona, sementara kementerian kesehatan menyerukan langkah-langkah pencegahan virus yang lebih ketat untuk mencegah Omicron, setelah kasus yang diduga masuk ke negara itu dari Nigeria.
Di papan utama, investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 391,2 miliar won (331,11 juta dolar AS).
Won dikutip pada 1.181,3 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,56 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.181,5, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.181,2.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,16 poin menjadi 108,97. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 0,5 basis poin menjadi 2,223 persen.