Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menjalin kerja sama dengan House of Indonesia Econesia atau HOI untuk memperkuat ekosistem diaspora.
"Kami harap dengan kerja sama BNI dan HOI Sydney ini berbagai hal seperti pengadaan produk-produk unggulan Indonesia secara berkelanjutan dan menjadi kesempatan bagi UMKM naik kelas, sehingga dapat tercapainya 500.000 pelaku UMKM ekspor di tahun 2030," kata Direktur Utama BNI (Persero) Tbk Royke Tumilaar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Royke menyampaikan selain untuk mendukung ekosistem diaspora, kolaborasi berbagai pihak seperti Kementerian Koperasi, UKM dan HOI yang merupakan entitas bisnis yang dikelola oleh diaspora Indonesia di Sydney Australia, pelaku UMKM nasional akan memiliki value proposition yang unggul dan fitur-fitur yang lebih relevan.
“Selain itu Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa, di mana sekitar 2,2 persen berada di Australia,” ujarnya.
Seiring besarnya penyebaran diaspora Indonesia, lanjutnya, maka potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Sehingga diaspora juga mendukung pada aspek ekonomi lainnya seperti kontribusi pada penerimaan remitansi, promosi bisnis, dan investasi.
Diaspora juga memiliki manfaat sosial untuk mendorong promosi budaya Indonesia dan sebagai salah satu instrumen capacity building untuk negara asal. BNI sebagai bank internasional memiliki tugas membantu pebisnis Indonesia untuk dapat menembus pasar global.
“Melalui BNI Xpora, UMKM mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, hingga dukungan akses pemasaran produk keluar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Director HOI Vidi Vinandar optimistis ekosistem diaspora di Australia dapat lebih aktif membantu UMKM Indonesia menembus pasar global demi upaya naik kelasnya.
"Kami yakin dapat membantu memasarkan dan mengimpor produk Indonesia. Terlebih kami punya pengalaman lebih dari 30 tahun dalam memfasilitasi beberapa perusahaan Indonesia termasuk BUMN," ujarnya.
Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan memaparkan ruang lingkup MoU antara lain mencakup pertukaran informasi jasa dan produk perbankan, pasar, dan produk-produk unggulan Indonesia di Australia secara transparan. MoU tersebut juga memfasilitasi akses pasar Australia bagi produk-produk unggulan pelaku UMKM Indonesia.
Kerja sama juga membahas peluang kolaborasi untuk pengembangan commercial hub Econesia yang tengah dikembangkan oleh HOI, termasuk mekanisme kerja sama tertentu. Terdapat juga penyediaan literasi layanan dan produk perbankan oleh BNI sesuai dengan yang disepakati bersama dengan jangka waktu dua tahun.