Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tahun Anggaran 2022 mengembangkan program peningkatan kualitas permukiman kumuh segmen kedua melalui bantuan anggaran dari Asian Development Bank (ADB) Rp13 miliar lebih.
Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bangka Elvi di Sungailiat, Jumat, mengatakan program peningkatan kualitas permukiman kumuh segmen kedua di Lingkungan Nelayan 2 atau program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan program lanjutan segmen pertama di "Kampung Natak" Lingkungan Nelayan 1 Sungailiat.
"Kegiatan program peningkatan kualitas permukiman kumuh di dua kawasan baik Nelayan 1 dan Lingkungan Nelayan 2 dikerjakan oleh Kementerian PUPR karena kawasan tersebut mencapai 16,52 hektare," katanya.
Berdasarkan surat keputusan Bupati Bangka Bangka Nomor 188.45/DINPERKPP/2021 tentang perubahan keempat nomor 188.45/325.5/PU/2014 tentang penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh, terdata luas permukiman kumuh di Kabupaten Bangka mencapai 49,36 hektare tersebar di empat lingkungan.
Di Kecamatan Sungailiat masing-masing di Lingkungan Nelayan seluas 16,52 hektare, Parit Pekir seluas 20,67 hektare, HOS Cokroaminoto seluas 1,20 hektare, serta Mantung, Kecamatan Belinyu seluas 10,97 hektare.
"Kondisi kekumuhan perumahan warga di lingkungan tersebut masih dalam tingkat ringan," katanya.
Elvi mendorong warga yang berada di kawasan permukiman kumuh agar tetap meningkatkan kebersihan lingkungan dan menjaga sarana infrastruktur yang sudah dibangun pemerintah.