Pangkalpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pasien terpapar virus corona jenis baru di daerah itu pada umumnya lebih menjalani isolasi mandiri di rumah, dari pada dirawat di rumah sakit.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Minggu menyebutkan 914 dari 943 unit tempat tidur di 80 unit Isolasi terpusat di daerah itu belum terisi pasien COVID-19.
"Saat ini hanya 29 tempat tidur di isolasi terpusat di Bangka Barat dan Pangkalpinang yang terisi pasien COVID-19, sementara kabupaten/kota lainnya tidak terisi," katanya.
Ia mengatakan 914 di 80 unit isolasi terpusat se-Provinsi Kepulauan Babel yang belum dimanfaatkan pasien itu tersebar di Bangka Barat 222, Belitung Timur 196, Belitung 163, Bangka 152, Bangka Tengh 66, Bangka Selatan 90 dan Pangkalpinang 25 tempat tidur belum terisi pasien COVID-19.
"Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di Babel baru 3,08 persen dan kita terus mendorong agar pasien beralih memanfaatkan fasilitas kesehatan ini untuk menekan penularan virus corona," ujarnya.
Ia menjelaskan berdasarkan data kasus COVID-19 harian, kasus orang terpapar virus corona di Babel bertambah 196, tersebar di Pangkalpinang 75, Bangka 39, Bangka Tengah 25, Bangka Barat 16, Belitung 35, Bangka Selatan lima dan Belitung Timur satu kasus.
Sementara itu, pasien sembuh dari COVID-19 juga bertambah, yakni 352, tersebar di Pangkalpinang 81, Belitung 80, Bangka Barat 62, Bangka 50, Bangka Tengah 57, Belitung Timur 15 dan Bangka Selatan tujuh orang.
"Hari ini tidak ada pasien meninggal, dimana hari sebelumnya ada tiga orang meninggal akibat COVID-19 ini," katanya.
Ia menyatakan dengan tambahan kasus ini, maka jumlah pasien aktif menjadi 3.922, orang tersebar di Pangkalpinnag 1.538, Bangka 791, Bangka Tengah 468, Belitung 572, Bangka Barat 347, Belitung Timur 114 dan Bangka Selatan 92 pasien.
"Saat ini 3.772 orang pasien menjalani isolasi mandiri, 29 isolasi terpusat dan selebihnya di rawat di rumah sakit rujukan karena memiliki penyakit bawaan," kata Mikron.