Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok bawang merah di pasar-pasar Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, cukup untuk memenuhi permintaan konsumen menjelang Lebaran Idul Adha 1436 Hijriyah karena pasokan lancar.
"Sebelumnya pasokan bawang merah dari daerah sentra cukup banyak dan harga masih stabil, baik kemarau atau pun menjelang lebaran kali ini belum mempengaruhi harga komoditi tersebut," kata seorang pedagang, Rey di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, stok bawang merah yang tersedia di gudang saat ini berkisar 3 ton, sedangkan bawang putih berkisar 2,5 ton, di perkirakan cukup hingga dua bulan ke depan seiring permintaan masih normal. Pasokan komoditi itu didatangkan secara kontinu.
Harga bawang merah bertahan Rp14.000 per kilogram, harga bawang putih Rp22.000 per kilogram, sedangkan cabai merah Rp38.000 per kilogram dan cabai hijau Rp30.000 per kilogram, sementara itu harga cabai rawit hijau Rp35.000 per kilogram serta cabai rawit merah Rp50.000 per kilogram.
"Hari ini rencananya akan ada penambahan stok cabai merah dari daerah sentra, sedangkan stok komoditi lainnya masih cukup banyak untuk memenuhi permintaan. Kemungkinan permintaan akan meningkat saat lima hari menjelang lebaran," ujarnya.
Ia mengatakan, pedagang masih mengharapkan pasokan dari luar daerah karena minimnya hasil petani lokal sehingga belum dapat memenuhi permintaan.
"Dengan menambah pasokan dari luar daerah seperti dari Jawa, Medan, Palembang, Bengkulu dan lainnya, harga akan cenderung stabil dan permintaan terpenuhi," ujarnya.
Demikian juga dengan Randu, pedagang lainnya yang mengakui stok bawang merah cukup banyak dan warga tidak perlu khawatir terhadap persediaan bumbu masakan itu.
Menurut dia, daya beli warga lesu seiring perekonomian yang juga melemah sedangkan pasokan komoditi itu terus didatangkan sehingga terjadi penumpukan stok di gudang-gudang pedagang.
"Jika harga dinaikkan sekarang dikhawatirkan permintaan semakin turun dan bawang merah yang terlalu lama disimpan atau ditumpuk di gudang akan berubah kualitasnya dan banyak yang tidak layak jual akibatnya pedagang mengalami kerugian," ujarnya.
