Depok (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengingatkan untuk memilih pemimpin ke depan yang bisa diterima semua pihak.
Hal tersebut dikatakan Said Aqil Siradj saat menghadiri halalbihalal yang digelar oleh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Kota Depok Jawa Barat dan Islam Nusantara Foundation.
"Yang jelas saya bukan tokoh politik, namun cari pemimpin yang bisa diterima semua pihak, semua suku, agama dan budaya menerima figur itu dan mengerti tentang kebutuhan rakyat Indonesia, pemimpin yang ideal seperti itu," kata Said Aqil Siradj di Depok, Kamis.
Siradj lebih lanjut mengatakan disamping juga perlu kecakapan, kepandaian atau keahlian yang dimiliki. Namun yang paling penting adalah memahami keadaan Indonesia, dan bisa diterima semua pihak dan tidak kalah yang penting lagi bersih dari korupsi, jadi tidak ada beban sejarah, latar belakang yang terlibat korupsi.
Jadi idealnya kata Siradj bangsa yang sangat plural ini pemimpinnya harus punya semangat pluralis, bangsa yang sangat berbudaya maka pemimpi harus berbudaya, jangan sampai salah pilih. Jika pemimpin tidak mengenal budaya, tidak ada semangat pluralisme dan tidak ada semangat keberagaman maka bahaya itu.
Dalam acara halal bi halal ini juga, Siradj menjelaskan tentang Islam Nusantara. Ia mengatakan beberapa tamu dari Timur Tengah datang ke dirinya waktu masih menjadi Ketua Umum PBNU dan beberapa kali ceramah di luar negeri dan menyampaikan gagasan Islam Nusantara, yang merupakan Islam yang ramah, Islam yang berbudaya.
Jadi katanya bukan Islam doktrin atau Islam yang dipaksakan, sama sekali tidak, jadi Islam Nusantara adalah Islam yang cocok dengan bangsa dan masyarakat Nusantara.
Sementara itu Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Marsudi Syuhud mengatakan Islam Nusantara lahir dari rakyat untuk rakyat dari umat untuk umat yang akan terus menerus mendampingi masyarakat dari beberapa hal.
Ketika dunia krisis pangan maka menjadi peluang bagi bangsa Indonesia, karena 24 jam itu bisa bekerja memenuhi kebutuhan pangan tapi barat ada musim yang tidak bisa tanam. Di Indonesia lahan bisa terus digunakan.
Maka jika ada krisis pangan maka Islam Nusantara Foundation ini mengajak kepada seluruh warga bangsa turut memikirkan atau kekurangan pangan dengan menanam yang kemudian bisa dipanen untuk dijadikan persediaan pangan di Indonesia dan luar negeri.
Berita Terkait
Said Aqil nilai tidak perlu penyeragaman bagi Paskibraka berhijab
15 Agustus 2024 14:22
Said Aqil : jangan anggap semua ponpes buruk terkait kasus nikah paksa
2 Juli 2024 14:04
Muncul karangan bunga untuk Said Aqil kendati pemilihan belum dimulai
23 Desember 2021 20:00
Said Aqil siap maju lagi jadi calon Ketua Umum PBNU
8 Desember 2021 20:50
PBNU minta masyarakat tidak lengah kendati penularan COVID-19 melandai
25 September 2021 17:40
PBNU sampaikan belasungkawa atas gugurnya awak KRI Nanggala-402
26 April 2021 08:42
Said Aqil: Puasa tak hanya menahan makan-minum tetapi juga menjaga lisan
13 April 2021 17:42