Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispanpertan) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat sebanyak 462 sapi di daerah itu sembuh penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Berdasarkan kumulatif akhir, jumlah sapi yang dinyatakan sembuh dari PMK mencapai 462 ekor dari total kasus 492 ekor sapi," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Krisnaningsih di Sungailiat, Senin.
Ratusan sapi sembuh dari infeksi PMK tersebar di lima wilayah kecamatan masing - masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 107 ekor sapi sembuh PMK dari total kasus 122 ekor, Kecamatan Mendo Barat sebanyak 10 ekor sapi terinfeksi PMK dinyatakan sembuh semua.
Di Kecamatan Belinyu terdapat 76 ekor sapi sembuh dari 79 ekor sapi PMK, Merawang 118 sembuh dari 120 ekor sapi infeksi PMK dan di Kecamatan Pemali diketahui terdapat 151 ekor sapi sembuh PMK dari 161 ekor sapi.
"Jumlah sapi yang sembuh dari infeksi PMK setelah menjalani perawatan mengalami peningkatan dibandingkan angka kesembuhan sebelumnya sebanyak 438 ekor," jelasnya.
Sejak ditemukan sebaran varian PMK pada sapi di Kabupaten Bangka pada 26 April 2022, angka kematian sapi sebanyak tiga ekor di Kecamatan Belinyu dan Kecamatan Pemali serta 18 sapi harus dipotong paksa.
Dikatakan, sapi yang terinfeksi PMK merupakan sapi yang dipasok dari luar pulau Bangka seperti dari Madura untuk kebutuhan hewan kurban, sementara sapi yang di budidaya masyarakat sampai hari ini tidak ditemukan PMK.
"Kami setiap hari melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan perkembangan kesembuhan sapi terinfeksi PMK dan diharapkan semua sapi karena masih terdapat sembilan ekor sapi yang belum sembuh PMK," kata dia.