Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah produksi cabai di daerah itu mulai Januari sampai Juni 2022 mencapai 205,53 ton.
"Produksi cabai petani lokal mulai Januari sampai Juni 2022 mencapai 205,53 ton," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, jumlah tersebut terdiri dari produksi cabai rawit sebanyak 131, 35 ton dan produksi cabai keriting sebanyak 74,18 ton.
Ia mengatakan, meskipun demikian jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu sehingga masih bergantung dengan pasokan cabai dari luar daerah.
"Karena 50 persen kebutuhan cabai masyarakat lokal Belitung saat ini masih dipasok dari luar daerah," ujarnya.
Namun, lanjut dia, minat petani lokal untuk membudidayakan tanaman cabai cukup tinggi.
Hal ini dipengaruhi oleh peluang dan nilai ekonomi tanaman cabai yang cukup tinggi.
"Harga cabai saat ini memang cukup tinggi, namun di lain sisi ketika produksi dan pasokan cabai melimpah harga terkadang menjadi turun atau anjlok," katanya.
Dia menyebutkan, secara geografis menanam cabai di wilayah Belitung dapat tumbuh seumpama di daerah lain namun memang diperlukan perawatan lebih ekstra dalam menghadapi kondisi anomali cuaca
"Kalau dari segi tanah cocok, hanya yang menjadi kendala adalah faktor anomali cuaca, karena di Belitung ini cuacanya cukup ekstrim dan sulit diprediksi sehingga memicu serangan hama penyakit dan potensi gagal panennya cukup tinggi," ujarnya.