Jakarta (ANTARA) - Thomas Tuchel mengaku hatinya terasa hancur setelah dipecat sebagai manajer Chelsea akibat rangkaian pertandingan awal musim yang mengecewakan.
Pelatih asal Jerman berusia 49 tahun itu dilucuti dari tugasnya Rabu pekan lalu setelah The Blues dijungkalkan Dinamo Zagreb 0-1 dalam pertandingan fase grup Liga Champions.
"Ini adalah salah satu pernyataan saya yang paling sulit yang harus saya tulis yang saya harapkan tak perlu saya lakukan selama sekian lama," tulis Tuchel dalam posting Twitter, Minggu waktu setempat.
"Saya merasa hancur bahwa masa bakti saya di Chelsea harus berakhir. Ini adalah klub yang saya anggap rumah, baik secara profesional maupun pribadi," sambung dia.
Sehari setelah memecat Tuchel, Chelsea menunjuk manajer Brighton & Hove Albion Graham Potter sebagai manajer baru mereka.
Tuchel sendiri langsung membawa dampak ketika menggantikan Frank Lampard pada Januari 2021 sampai mengantarkan The Blues menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Manchester City dalam final.
"Kebanggaan dan rasa riang yang saya rasakan saat membawa tim ini menjuarai Liga Champions dan Piala Dunia Klub akan tetap abadi tersimpan," kata Tuchel.
"Saya merasa terhormat telah menjadi bagian dari sejarah klub ini dan kenangan dalam 19 bulan terakhir akan selalu mendapatkan tempat spesial dalam hati saya," pungkas Tuchel dalam akun Twitter-nya.
Berita Terkait
FA ingin Tuchel bawa Inggris juarai Piala Dunia
17 Oktober 2024 14:37
Tuchel waspadai laga lawan Manchester United di Old Trafford
12 Desember 2023 14:07
Liga Champions: Thomas Tuchel tegaskan Bayern Muenchen tak hanya akan fokus hentikan Haaland
19 April 2023 21:23
Thomas Tuchel ungkap dirinya tidak bisa tidur jelang lawan Manchester City
11 April 2023 15:42
Thomas Tuchel: Bayern Muenchen bisa memenangkan semua gelar
26 Maret 2023 03:21
Muenchen pecat pelatih Nagelsmann, tunjuk Thomas Tuchel sebagai pengganti
25 Maret 2023 04:38