Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru optimistis Piala dunia U-20 tetap digelar di Kota Palembang sesuai jadwal pada 2023 di tengah isu FIFA akan memberikan sanksi pembatalan sebagai dampak kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.
"Jujur saya cemas dengan kabar sanksi yang bakal diberikan FIFA tersebut, saya berharap itu hanya isu dan ada solusi yang terbaik menyikapi kerusuhan suporter yang mengakibatkan ratusan korban jiwa termasuk beberapa aparat keamanan," kata Herman Deru di Palembang, Senin.
Dia menyebut kerusuhan itu pelajaran berharga dan bisa menjadi bahan persiapan untuk melaksanakan pertandingan sepak bola nanti agar peristiwa di Stadion Kanjuruhan tidak terulang.
Selain memerlukan persiapan keamanan secara maksimal, masyarakat pencinta olahraga sepak bola diharapkan berpartisipasi mencegah hal-hal yang dapat memicu bentrokan fisik antarsuporter, serta menjaga keamanan di stadion saat menonton pertandingan berlangsung, kata dia.
Dia menjelaskan, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, sejak setahun lalu Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang melakukan pembenahan yang tidak boleh berhenti hanya karena isu sanksi pembatalan FIFA.
"Saya masih menunggu keputusan resmi FIFA untuk menentukan sikap terkait persiapan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pencinta olahraga sepak bola di Indonesia, khususnya masyarakat Sumsel sangat menantikan momentum bersejarah tersebut," kata Herman.
Dia berharap Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di Palembang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan FIFA pada 2023.