Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar perlombaan fashion show atau pagelaran busana batik dengan corak dan motif khas daerah, untuk menggeliatkan sektor UMKM terkait batik.
Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Belitung Timur Gustaf Pilandra di Manggar, Jumat, mengatakan lomba fashion show batik ini merupakan agenda rutin setiap tahun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM.
"Tahun ini pesertanya tercatat sebanyak 107 orang dari kalangan anak, remaja dan orang dewasa," kata Gustaf Pilandra.
Ia menjelaskan, selain menggeliatkan ekonomi pelaku usaha batik daerah, ajang itu juga untuk melestarikan batik dengan corak khas daerah.
"Dengan demikian, batik daerah ini tidak dicaplok oleh daerah lain karena menjadi produk daerah yang sudah memiliki hak paten," katanya.
Gustaf mengatakan, Kabupaten Belitung Timur memiliki enam sanggar batik lokal dan dari sanggar tersebut, ada sekitar 300 batik lokal yang terjual saat adanya kegiatan pagelaran busana batik.
"Kalau kita rata-rata satu pasang harganya Rp250 ribu, maka diperkirakan Rp75 juta uang yang masuk ke UMKM batik," ujar Gustaf.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Belitung Timur Purwenda Puspitasari sebagai penyelenggara kegiatan, mengatakan antusiasme warga mengikuti pagelaran busana patut diberikan apresiasi.
"Peserta mencapai ratusan orang dan minat masyarakat untuk menonton juga sangat tinggi, karena juga menjadi ajang hiburan bagi mereka," katanya.
Wanita yang biasa disapa Wenda ini mengatakan bahwa banyaknya peserta lomba fashion show batik berdampak besar bagi pemasukan para perajin batik.
"Lomba fashion show ini berdampak bagi pemasukan para perajin batik kita, ada sekitar 70 hingga 80 lembar kain batik yang terjual dari para sanggar atau perajin batik di Belitung Timur,” ujar Wenda.
Tidak hanya itu, para perajin yang mendapat banyak rezeki dengan permintaan kain batik, para penjahit hingga mak inang atau penata rias pun kebanjiran pesanan.
"Acara yang kita gelar sejak Kamis (6/10) hingga hari ini Jumat (7/10) jelas dapat meningkatkan pendapatan, para tukang jahit dan para mak inang yang selama perajin tersebut kesulitan dalam pemasaran," kata Wenda.