Bangka (ANTARA) - PT Timah Tbk gerak cepat membantu korban bencana puting beliung di Dusun Pejem, Desa Gunung Pelawan, Kecamatan Belinyu, Kabupeten Bangka dengan menyerahkan bantuan pangan dan bahan material untuk memperbaiki rumah warga terdampak.
Bantuan diserahkan oleh Sekertaris Unit Produksi Laut Bangka kepada Kepala Desa Gunung Pelawan Tjhiung Kim (50) dan warga terdampak musibah di RT 07, Dusun Pejem, Desa Gunung Pelawan, Senin (17/10/2022).
Bencana puting beliung ini menyebabkan belasan rumah warga di Dusun Pejem rusak akibat dihantam angin yang terjadi pada Sabtu (15/10/2022) sekitar pukul 11.30 WIB.
Musibah ini terjadi saat hujan deras yang mengguyur Desa tersebut. Tak ada yang menyangka bahwa angin puting beliung akan menerpa perkampungan mereka.
Kepala Desa Gunung Pelawan Tjhiung Kim (50)
mengatakan dirinya takjub dengan respon cepat PT Timah Tbk dalam membantu warga mereka yang menghadapi musibah ini.
“Peristiwa yang terjadi ini kami sampaikan ke berbagai stakeholder maupun instansi, dan alhamdullilah PT Timah sangat cepat responnya untuk membantu warga kami," katanya.
Menurutnya, bantuan demi bantuan diberikan PT Timah untuk warga terdampak, seperti sembako, semen, asbes, spandek dan baja ringan untuk memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak.
"Ini sangat luar biasa bagi kami,” ujar Tjhiung Kim.
Ia menceritakan, mereka mengira hujan deras yang terjadi seperti hujan biasa. Pasalnya mereka belum pernah mengalami bencana puting beliung.
"Ada sekitar 19 rumah yang rusak parah, yang mengakibatkan atap rumahnya pecah-pecah," ucapnya.
Menurutnya, berbagai pihak terkait seperti BPBD, Tagana, Koramil dan warga telah bahu membahu bergotong royong memperbaiki rumah warga terdampak. Jika tak ada kendala, Ia memprediksikan perbaikan rumah warga terdampak ini akan selesai dalam tiga hari ke depan.
“Kami tidak dapat membalas apa-apa atas bantuan yang telah diberikan oleh PT Timah ini. Kami bersyukur atas kepedulian PT Timah terhadap warga kami yang tertimpa bencana. Semoga atas segala kebaikan yang diberikan ini dapat dibalas oleh Tuhan yang maha kuasa. Semoga PT Timah semakin jaya, dan terus berjaya untuk negeri tercinta,” harapnya.
Sementara itu, Abdul Muis (68) salah satu warga yang sempat mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan atap rumahnya tersebut juga tak menyangka kejadiaan nahas tersebut dilamai oleh dirinya. Sebab, pada saat kejadian dirinya sedang tidur.
“Pada saat kejadian, saya sedang tidur siang. Saya terbangun ketika saya mendengar suara reruntuhan asbes berjatuhan. Tanpa saya sadari, ada sebagian asbes yang jatuh menimpa kepala saya, dan mengakibatkan kening hingga wajah saya luka akibat terkena reruntuhan asbes," katanya.
Ia menceritakan, saat ini atap rumahnya benar-benar sudah tidak ada yang tersisa. Sehingga ia harus menginap di rumah tetangga, hingga atap rumahnya selesai diperbaiki.*