Jakarta (ANTARA) - Majelis Dai Kebangsaan (MDK) tengah menyusun peta jalan dakwah untuk menghasilkan sejumlah langkah strategis dalam mengelaborasi nilai kebangsaan yang disampaikan dai di ruang publik.
"Kita perlu mendesain peta jalan dakwah ke depan. Sekarang kita sedang berkontestasi dan berlomba dalam menyampaikan konten keagamaan di ruang publik," ujar Ketua Umum MDK Kamaruddin Amin di Jakarta, Kamis.
Majelis Dai Kebangsaan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama nomor 859 tahun 2022. Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin ditunjuk sebagai ketua, sedangkan Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi sebagai sekretaris umum.
Majelis ini beranggotakan 10.000 anggota dai yang tersebar di seluruh Indonesia. Para dai anggota majelis ini merupakan alumnus Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama yang dilakukan Ditjen Bimas Islam Kemenag pada kurun 2019-2022.
Kamaruddin mengatakan peta jalan dakwah yang disusun nantinya akan diimplementasikan di berbagai bidang. Ia menyebut masjid BUMN dan Kementerian/Lembaga sebagai salah satu target dakwah anggota dan pengurus MDK.
Kamaruddin menjelaskan ada tiga target dalam peta jalan dakwah ini. Pertama, dakwah menyasar masyarakat perkotaan. Ia menyebut pengurus dan anggota MDK hendaknya memiliki strategi khusus dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat perkotaan yang dinamis.
Kedua, dakwah akan menyasar anak muda. Ia menyebutkan generasi muda yang terdiri dari generasi milenial dan Z ini berjumlah 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Terakhir, para dai juga hendaknya menyampaikan ceramah secara progresif dengan tidak berkutat pada tema ritual semata. Menurutnya, tanpa meninggalkan tema ritual, masyarakat harus diberikan pencerahan berbagai isu kekinian dengan pendekatan agama.
"Tantangan kita banyak sekali, tapi kita yakin akan bisa melaluinya. Mari kita rawat dan jaga kesejukan, kedamaian, dan ketenteraman dalam beragama dan berbangsa," kata dia.