Sungailiat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaksimalkan pengawasan daerah rawan banjir setelah musibah banjir yang terjadi kemarin, Selasa.
"Kami menerjunkan beberapa orang personel BPBD turun ke lapangan terutama di kawasan bencana banjir yang terjadi kemarin untuk memastikan daerah tersebut sudah aman dari genangan air," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka, Nursi di Sungailiat Rabu.
Selain pengawasan di daerah terjadinya banjir kata dia, pengawasan yang sama juga dilakukan di daerah rawan banjir lainnya seperti di sebagian wilayah pelabuhan, lingkungan nelayan Sungailiat dan Air Hanyut dan tempat potensi bencana yang lain.
"Pada musim hujan ancaman bencana yang sering terjadi yakni bencana banjir dan angin puting beliung," jelas dia.
Masyarakat yang berada di kawasan rawan banjir diingatkan untuk tetap mewaspadai luapan air di drainase yang berada di permukiman pendudukan, pastikan air tetap lancar mengalir.
Musibah bencana banjir yang terjadi kemarin, Selasa (1/11) siang mengakibatkan jalan utama depan kantor bupati Bangka terendam air dengan ketinggian kurang dari 40 centimeter.
Banjir akibat intensitas hujan yang tinggi saat itu, menyebabkan juga air merendam di area pasar Inpres Sungailiat dan sejumlah rumah penduduk di lingkungan Kampung Jawa.
"Akibatnya dua unit rumah warga dan satu unit rumah kontrakan terendam air setinggi satu meter," kata dia.
Nursi mengatakan, air kembali surut sekitar dua jam setelah banjir dan tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana alam itu.
Dalam penanggulangan musibah bencana alam, harus dilakukan terpadu termasuk peran masyarakat. Persoalan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau BPBD melainkan tanggung jawab bersama.