Jakarta (ANTARA) - Potongan gambar yang memperlihatkan mata penyanyi Katy Perry sulit terbuka saat konser beredar luas di media sosial pada akhir Oktober 2022.
Perempuan yang dikenal melalui lagu "Roar" itu, dalam video yang dimaksud, terlihat sedang bernyanyi di atas panggung menggunakan gaun warna perak.
Di tengah penampilan, kelopak mata kanan Katy Perry tiba-tiba tertutup, seakan sulit terangkat. Bahkan, Katy harus beberapa kali menekan pelipisnya agar mata kanannya kembali terbuka.
Kejadian itu memunculkan sejumlah spekulasi oleh warganet.
Pengguna TikTok dengan 399 pengikut juga membagikan pendapatnya soal gejala "aneh" yang dialami penyanyi 38 tahun tersebut.
Melalui video sepanjang 18 detik, pengguna TikTok itu menyandingkan rekaman mata Katy Perry dengan momen penyanyi Justin Bieber sedang mengalami Ramsay Hunt Syndrome.
Tersemat pula logo perusahaan farmasi Amerika Serikat yang memproduksi vaksin COVID-19 Pfizer dalam unggahan tersebut.
Berikut narasi dalam Bahasa Indonesia yang dibagikan pengguna TikTok tersebut:
"OK...Sekarang kamu memahamiku #EYEOFTHEPFIZER #PFIZER #KATEPERRY #JUSTINBIEBER #FUN #FYP #FY #SIDEEFFECTS #PFIZERVACCINE,".
Namun, benarkah mata Katy Perry "rusak" efek dari Pfizer?
Penjelasan:
Klaim yang menghubungkan sulitnya mata Katy Perry terbuka dengan gejala Ramsay Hunt Syndrome maupun efek vaksin tertentu, termasuk narasi keliru.
Katy, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada 28 Oktober 2022, menjelaskan bahwa fenomena matanya itu merupakan aksinya untuk mempromosikan turnya yang akan digelar di Amerika Serikat pada 2023.
“Menyambut semua #flatearthers #spaceisfakers #birdsarentrealers #skyisbluers untuk datang melihat trik pesta mata boneka saya yang rusak di Vegas tahun depan!,” demikian potongan keterangan yang dibagikan salah satu juri "American Idol" itu.
Katy Perry juga menjamin pertunjukan yang digelar tahun depan itu bakal berbeda dengan sebelum-sebelumnya, lantaran bakal ada trik-trik yang menarik.
Klaim: Mata Katy Perry "rusak" efek dari Pfizer
Rating: Hoaks
