Jakarta (Antara Babel) - Para anggota kelompok bersenjata ISIS dilaporkan
berkomunikasi melalui dua aplikasi pesan instan Android, salah satunya
Alrawi. Namun, aplikasi chat tersebut tidak ditemukan pada toko aplikasi
resmi Andorid, Google Play Store.
Menurut pakar teknologi informasi, Onno Widodo Purbo, hal tersebut bisa
saja terjadi. "Tidak ada keharusan sebetulnya di Android harus pakai
Play Store," kata dia kepada ANTARA News, di Jakarta, Selasa.
"Kalau hanya mau install aplikasi di Android tidak harus dari Play Store," sambung dia.
Aplikasi chat Alrawi kabarnya dibagikan via email kepada para anggota
ISIS. Hal itu, menurut Onno, mungkin saja terjadi. "Kalau mau dikirim
pakai email sebagai attachment juga bisa, yang penting formatnya .apk
saja," ujar dia.
Lebih lanjut, Onno menjelaskan bahwa pengguna Android dapat membuat Play
Store sendiri, yang justru merupakan kelebihan dari platform Android
yang mengusung sistem pengembangan open source.
"Kita bisa bikin Play Store sendiri kok, contoh yang kelihatan itu Baidu
bikin marketplace sendiri. Sebenarnya itu cantiknya open source seperti
Android kita bebas dan meredeka," kata dia.
Sayangnya, kelebihan dari open source tersebut sering dimanfaatkan
secara tidak benar oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab,
termasuk teroris.
Parahnya, konten aplikasi pada platform yang mengusung open source susah
dilacak oleh pemerintah. "Susah sepertinya, karena open source itu
benar-benar distributed," ujar Onno.
Saat ditanya apakah hal tersebut merupakan tanggung jawab platform, Onno
mengatakan, "Sebenarnya tidak ada keharusan aplikasi harus dari Play
Store jadi tidak ada yang kecolongan sebenarnya."
Sementara itu, saat dihubungi ANTARA News, Communication Google
Indonesia, Jason Tedjakusuma, menolak memberikan komentar.
"Saya tidak bisa komentar tentang aplikasi yang dijual di luar Play Store," kata dia.
Para anggota ISIS sebelumnya dilaporkan menggunakan Telegram untuk
berkomunikasi. Setelah ditendang dari aplikasi pesan instan tersebut,
mereka membuat aplikasi chat baru.
Salah satu aplikasi chat ini adalah Alrawi. Chat yang dibuat terenkripsi
itu menjadikan pemerintah dan badan-badan keamanan lebih sulit dalam
memata-matai rencana teroris.