Jakarta (ANTARA) - Musisi dan komedian berbagi panggung untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan dalam konser dan standup comedy bertajuk UNiTE, yang merupakan puncak kampanye 16 Days of Activism Against Gender-based Violence 2022.
Berdasarkan keterangan pers Institut Franais Indonesia (IFI), Rabu, sederet bintang tamu yaitu Rara Sekar, Yacko, The Dare, Sakdiyah Ma'ruf dan pendampingnya dari Comedy for Equality, berkomitmen untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam helatan akhir pekan lalu tersebut, para pengisi acara turut mempromosikan kesetaraan gender yang ditampilkan untuk publik Jakarta pada acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, IFI, UN Women, UNFPA, UNDP, WHO, Komnas Perempuan dan Jakarta Feminis.
Lebih dari 270 orang bergabung di acara yang digelar di M Bloc Space Live House untuk menghadiri penutupan kampanye itu.
Sakdiyah Ma'ruf dan pendampingnya dari Comedy for Equality (Efi Sri Handayani, Frisca Rhomatiur, Nadia Sarasati, Natali Tjahjadi, Vevi Alfi Maghfiroh, Vania Sharleen Setyono) membuat penonton tertawa, dan menantang norma patriarki serta diktat dan stereotip yang dipaksakan pada perempuan dengan lelucon mereka.
"Komedi mungkin tidak mengubah perilaku secara langsung, tetapi dapat mendorong untuk memicu diskusi tentang topik-topik sensitif yang dapat membantu melawan stigma dan stereotipe," kata Sakdiyah Ma'ruf.
Penampilan mereka dilanjutkan dengan presentasi oleh Feminis Jakarta, tentang intervensi bystander. Tujuannya adalah untuk memberikan kunci kepada penonton bagaimana bereaksi ketika menyaksikan situasi penyerangan atau pelecehan seksual, melalui "B.A.N.T.U".
Selanjutnya, tiga penyanyi dan band naik ke atas panggung dan menyampaikan pesan yang kuat, yaitu Yacko, the Dare, dan Rara Sekar.
Dalam penampilan mereka, masing-masing musisi secara aktif meneriakkan betapa pentingnya mengambil tindakan untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender. Yacko, dari lagu pertamanya, menyoroti betapa pentingnya menghormati perempuan, ia juga mengajak penonton untuk meneriakkan "akhiri kekerasan terhadap perempuan".
The Dare, band beranggotakan tiga wanita yang berasal dari Lombok, menyanyikan lagu-lagu mereka dengan pesan visual "Berani melawan pelecehan seksual dalam konser" dan menyampaikan pesan betapa pentingnya menjaga ruang publik lebih aman bagi semua orang termasuk dalam konser musik.
Rara Sekar, melalui lagu-lagu puitisnya menegaskan bahwa kita tidak boleh melupakan perempuan di desa yang memperjuangkan tanahnya.
Penerjemah bahasa isyarat juga hadir selama pertunjukan untuk memberikan akses kepada semua penonton untuk memahami pesan yang disampaikan oleh komedi dan musik.
"Musik memiliki arti penting untuk menyampaikan bahwa banyak terjadi kekerasan di sekitar kita, terutama terhadap perempuan," kata Rara.
Berita Terkait
Tekuk Madura United 3-1, Persib Bandung sudahi penantian 10 tahun untuk juarai Liga 1 Indonesia
31 Mei 2024 21:44
Pokemon unite buka pra-registrasi
10 September 2021 09:13
Linkin Park bakal sambangi Jakarta pada Februari 2025
15 November 2024 11:03
Makanan manis punya daya tarik tinggi bagi anak
15 November 2024 09:42
Lyodra dan Disney berkolaborasi untuk soundtrack film "Moana 2"
14 November 2024 18:14
My Chemical Romance akan kembali dengan tur The Black Parade
13 November 2024 15:50
Obat penurun berat badan bisa bantu kurangi risiko serangan jantung
13 November 2024 14:01
Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung
13 November 2024 12:42