Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) mengembangkan teknologi pertanian, guna meningkatkan produksi untuk menekan inflasi di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Saat ini hampir 80 persen kebutuhan pokok masyarakat masih didatangkan dari luar daerah, karena hasil pertanian petani yang masih rendah," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan Rakernas KLB IA-ITB) 2022 di Graha PT Timah Tbk Kota Pangkalpinang dimulai pada Sabtu (17/12) hingga Minggu (18/12) ini merupakan momentum Pemprov Kepulauan Babel untuk mempererat kerja sama dengan IA-ITB dalam mengembangkan teknologi sektor pertanian, perikanan, UMKM dan sektor lainnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saat ini kami memfokuskan untuk meningkatkan hasil pertanian seperti beras, bawang, cabai dan kebutuhan pangan masyarakat lainnya untuk menekan inflasi," ujarnya.
Ia menyatakan awal saya bertugas di Provinsi Kepulauan Babel, inflasi Babel mencapai 6,79 persen atau tertinggi di Indonesia dan dua bulan kemudian turun ke peringkat ketiga tertinggi nasional dan turun lagi ke 5,5 persen dan inflasi November 2022 inflasi Babel 5,65 persen atau peringkat 24 terendah nasional.
"Salah satu pemicu inflasi ini adalah beras yang mengalami inflasi 2,67 persen," ujarnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel aktif dan mendorong para petani mengembangkan pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan produksi padinya.
"Kami terus mendorong masyarakat untuk mengembangkan sektor pertanian dan perikanan ini untuk menekan inflasi di daerah ini," katanya.