Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok daging ayam ras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencapai 15,57 ton karena pasokan dari luar daerah berjalan lancar sehingga dapat mencukupi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pangan itu.
"Pasokan daging ayam ras ke wilayah Babel berjalan lancar seiring dengan kondisi cuaca baik yang memungkinkan pelayaran kapal pemasok kebutuhan pangan ke daerah ini," kata Kabid Distribusi Badan Ketahanan Pangan (BKP) Babel M. Yusmin di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa stok daging ayam ras di tingkat distibutor sebanyak 13,8 ton dan di tingkat pedagang pengecer sebanyak 1,77 ton yang tersebar di satu kota dan enam kabupaten daerah itu.
"Saat ini, permintaan daging ayam ras masyarakat masih normal sehingga stok di tingkat distributor dan pedagang eceran masih mampu memenuhi kebutuhan warga di daerah ini," ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, pihaknya terus melakukan pemantauan jelang kenaikan harga BBM untuk mencegah penimbunan dan permainan harga oleh distributor dan pedagang eceran.
"Tidak menutup kemungkinan ada pihak yang memanfaatkan rencana kenaikan harga BBM untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan melakukan penimbunan komoditas pangan sehingga terjadi kelangkaan dan kenaikan harga bahan pangan, termasuk daging sebelum harga BBM naik," ujarnya.
Saat ini, kata dia, harga daging ayam ras di tingkat distributor berkisar antara Rp21.000 per kilogram hingga Rp30.000/kg, sedangkan harga di tingkat pengecer berkisar antara Rp24.000--Rp35.000/kg.
"Harga daging ayam ras di daerah ini bervariasi karena ada biaya tambahan transportasi untuk mendistribusikan bahan pangan tersebut dari pelabuhan ke daerah tujuan masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan daging ayam ras, pemerintah daerah dan pengusahan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah karena hasil produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sebagian besar pasokan daging ayam ras masih berasal dari luar daerah apabila pasokan terhambat akan terjadi kelangkaan bahan pangan itu yang akan memicu kenaikan harga," ujarnya.
Ia berharap agar distibutor untuk terus menjaga stabilitas jumlah pasokan bahan pangan ke daerah itu untuk mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat.
"Kami berharap stok kebutuhan pangan di daerah ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga tidak terjadi kelangkaan bahan pangan atau kenaikan harga yang signifikan," ujarnya.