Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemkab Bangka segera mengeruk muara Sungai Jelitik yang mengalami pendangkalan sehingga mengganggu aktivitas nelayan daerah itu ketika melaut.
"Kami sangat prihatin kondisi muara sungai dangkal yang berimbas aktivitas masyarakat nelayan," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin saat memimpin Rakor Perumusan Kebijakan Permasalahan Pendangkalan Muara Sungai Jelitik di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan rakor ini membahas permasalahan pendangkalan muara Sungai Jelitik, status aktivitas di dalamnya, serta peran, fungsi keberadaan muara tersebut dan diharapkan kegiatan rakor ini dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang telah lama dan berlarut-larut ini.
"Pastinya dari rakor ini, kita ingin mempercepat prosesnya," jelas Pj Gubernur.
Ia mengajak seluruh pihak untuk berpikir positif dan mencari solusi yang konstruktif atas permasalahan muara Sungai Jelitik. Jika pun memang harus dilakukan pengerukan lagi maka harus sesuai aturan, entitas atau pertanggungjawaban, serta mekanismenya.
"Pilihannya, pengerukan akan dilakukan oleh pemerintah atau badan usaha yang ditunjuk, yang terpenting, pengerukan tetap dilaksanakan," katanya.
Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Babel mendukung untuk mempercepat pengerukan muara sungai ini, agar aktivitas melaut nelayan kembali lancar untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.
Selain itu, dengan adanya pendalaman muara sungai ini juga dapat mengatasi masalah banjir dan masalah lingkungan lainnya.
"Kita buka saja, karena kami perlu alurnya. Ini akan kami siapkan, dan kita cari mitra yang akan mengerjakannya," katanya.
Turut hadir dalam rakor, pemangku kepentingan yang di antaranya perwakilan dari Bupati Bangka, Kelompok Nelayan dan Pengusaha Ikan Sungailiat (KNPIS), serta jajaran instansi terkait di lingkungan Pemprov Kepulauan Babel.