Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan bahwa pihaknya akan kembali membentuk Badan Tim Nasional (BTN) yang sudah dibubarkan pada tahun 2015.
"Kami memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN) karena kami memiliki agenda besar yaitu mau bermain di Piala Dunia," ujar Erick di GBK Arena, Jakarta, Sabtu.
Pria yang juga Menteri BUMN itu menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh kalah dari negara-negara lain soal rencana jangka panjang pengembangan sepak bola.
Erick mencontohkan India yang mempunyai cetak biru (blue print) sepak bola dari tahun 2023-2047.
"Indonesia tidak boleh ketinggalan. Karena itu, BTN nantinya mempunyai 'blue print' jangka panjang persiapan tim nasional Indonesia," kata mantan Presiden klub Liga Italia Inter Milan itu.
Badan Tim Nasional (BTN) sejatinya merupakan bagian lama dari PSSI. BTN pertama kali dibentuk pada tahun 2013. Dalam prosesnya, BTN sempat dipimpin nama-nama seperti Isran Noor dan LaNyalla Mattalitti.
Baca juga: Erick Thohir: PSSI akan bentuk komite ad hoc suporter dan infrastruktur
Baca juga: PSSI tuntaskan KLB pemilihan Komite Eksekutif, berikut susunan Exco PSSI 2023-2027
Salah satu prestasi sepak bola Indonesia pada era BTN adalah menjadi juara Piala AFF U-19 2013. Namun, BTN dibubarkan oleh PSSI pada Mei 2015.
Terkait Piala Dunia, satu momentum terbaik untuk tampil di turnamen bergengsi itu adalah pada tahun 2030, di mana PSSI berusia 100 tahun dan Piala Dunia juga tepat berumur seabad.
Komite Eksekutif PSSI periode 2023-2027 di bawah kepemimpinan ketua umum Erick Thohir mengeluarkan beberapa kebijakan strategis sejak terpilih di Kongres Luar Biasa (KLB) 2023 pada Kamis (16/2).
Selain BTN, mereka juga mengumumkan pembentukan komite ad hoc suporter dan komite ad hoc infrastruktur. Dua komite tersebut menyokong kerja 14 komite tetap yang dimiliki PSSI.
Komite ad hoc suporter akan mengurus persoalan yang terkait suporter agar para pendukung sepak bola nasional dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman saat pertandingan.
Kemudian komite ad hoc infrastruktur ditugaskan untuk mewujudkan tempat pusat pelatihan (training center) tim nasional.