Istanbul (ANTARA) - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan bahwa rekonsiliasi antara Moskow dan Kiev tidak mungkin terjadi dalam satu abad mendatang.
Rekonsiliasi, kerja sama--Tidak, tidak dalam seratus tahun mendatang. Rusia pertama-tama harus berubah melalui demokratisasi, demiliterisasi, dan denuklirisasi, kata Shmyhal dalam sebuah wawancara dengan surat kabar mingguan Jerman Focus, Minggu (26/2).
Ketika ditanya tentang bagaimana Rusia harus dilucuti, Shmyhal menyebutkan tentang sanksi lanjutan, penolakan untuk bekerja sama dengan Rusia, penyitaan aset Rusia, dan bantuan militer lebih lanjut ke Ukraina.
Shmyhal juga mengatakan bahwa pembekuan konflik antara Moskow dan Kiev untuk menghentikan pertumpahan darah lebih lanjut tidak dapat diterima oleh Ukraina, karena tanpa disadari hanya akan menguntungkan Rusia dan menyebabkan perang besar lainnya.
Dia pun membantah kemungkinan Ukraina menyerahkan salah satu wilayahnya ke Rusia.
"Masyarakat tidak akan mengizinkan ini. Ribuan orang terbaik kami mati bukan untuk kami berkompromi dengan teroris berdarah dan agresor yang memeras seluruh dunia," kata Shmyhal.
Satu-satunya kompromi adalah penarikan penuh pasukan Rusia dari Ukraina dalam batas tahun 1991. Rusia harus berhenti menembak, menghentikan agresi, dan meninggalkan wilayah kami. Saya percaya bahwa mengubah perbatasan akan menjadi kompromi yang tidak dapat diterima untuk Eropa juga, tutur dia.
Berita Terkait
Akhir Perang Ukraina dalam kendali Donald Trump
14 Desember 2024 18:23
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
13 Desember 2024 12:13
PBB serukan masyarakat global cegah eskalasi konflik Ukraina
3 Desember 2024 10:17
Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang
28 November 2024 10:42
Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
27 November 2024 12:19
Pasukan Korut menyamar sebagai penduduk Rusia untuk lawan Ukraina
25 November 2024 12:12
Zelenskyy optimistis perang Ukraina akan berakhir pada 2025
24 November 2024 13:06
Amerika Serikat akan izinkan Ukraina gunakan ranjau penghambat pergerakan Rusia
21 November 2024 18:31